penciptaan 1

Tampilkan postingan dengan label penciptaan 1. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label penciptaan 1. Tampilkan semua postingan

penciptaan 1



ilmuwan Muslim. Di dalam sejarah Islam, pada Masa Klasik (abad ke-8 hingga ke13 M), 
kebanyakan ilmuwan Muslim tidak hanya menekuni satu bidang ilmu, karena pada masa itu tidak 
dibedakan antara ilmu agama dan ilmu umum. Karena itu, kita acapkali mendapati seorang ulama 
(ahli ilmu agama) sekaligus juga filosof atau ilmuwan (ahli ilmu kealaman, sosial, kedokteran), seperti 
Ibn Sina, al-Farabi, Ibn Rusyd, dan lain-lain. 
 
Memang pada Abad Pertengahan (abad ke-13 sampai ke18) hingga modern Islam (mulai abad 
ke-19), ketika Eropa demikian bergairah mengembangkan ilmu-seraya mencampakkan agama 
[Kristen]-lalu mencetuskan Revolusi Industri, Dunia Islam hampir sama sekali tidak mampu 
mengembangkan ilmu. Tidak banyak ilmuwan lahir pada masa kegelapan itu. Dunia Islam terpuruk 
dalam berbagai keterbelakangan dan kejumudan. Produk ilmunya pun hanya bersifat "daur ulang" dan 
itu pun sebagian besar dalam bidang keagamaan. Praktek kehidupan kaum Muslim dicemari oleh 
bid'ah, khurafat dan takhayul. 
 
Ketika kaum Muslim bersentuhan dengan Barat-meski dalam bentuk kolonialisme dan 
imperialisme-mata sebagian ulama dan pemikir Dunia Islam menjelang zaman modern mulai terbuka. 
Mereka merasa ada sesuatu yang hilang dari umat Islam selama ini hingga terbelakang dan terjajah. 
Sesuatu itu adalah ruh al-Qur'an. Sehingga kemudian lahirlah slogan "Kembali kepada al-Qur'an dan 
Sunnah" dan "Pintu Ijtihad Tidak Tertutup" dengan tujuan untuk menggali semangat dan jiwa Kitab 
Mulia umat Islam. Jadi, tidak seperti pada Abad Pertengahan, di mana al-Qur'an sekadar dibaca untuk 
mengharap pahala atau sebagai jimat, pada zaman modern, alQur'an kembali dikaji dan dijadikan 
sumber ilham dan pemikiran. Mulai banyak ulama dan pemikir yang mencoba mencari solusi bagi 
keterbelakangan Dunia Islam dengan menafsir-ulang al-Qur'an dan Sunnah. Beberapa nama dapat 
disebutkan di sini: Jamaluddin al-Afghani, Muhammad 'Abduh, Mohammad Iqbal, dan pada abad ke-
20, Sayyid Quthb, Syed Hossein Nasr, dan Arkoun. Namun, di antara begitu banyak ulama dan 
pemikir itu, masih cukup langka ilmuwan Muslim yang-dengan kepakarannya dalam ilmu kealaman 
dan matematika-berusaha menemukan kesesuaian ayat-ayat Qur'aniyah dan ayat-ayat Kauniyah di 
alam semesta. 
 
Syukurlah, sejak dekolonisasi Dunia Islam sekitar pertengahan abad ke-20, keadaan berubah. 
Dengan semakin banyaknya ilmuwan Muslim yang menguasai kepakaran dalam bidang sains modern 
dan matematika, kesesuaian ini semakin banyak digali dan ditemukan. Diskusi-diskusi dalam 
Benarkah Bilangan Prima Merupakan Bahasa Universal Alam Semesta?
 
Bilangan prima dalam matematika diyakini merupakan salah satu misteri alam semesta, karena 
hingga era komputer sekarang ini pun, ia banyak dimanfaatkan sebagai sistem kodetifikasi 
(pengkodean, penyandian) berbagai hal yang penting dan rahasia. Di alam semesta, ia "diduga" 
menjadi bahasa universal yang dapat dipahami oleh semua makhluk berkecerdasan tinggi dan 
dipakai sebagai komunikasi dasar antar mereka. Bahkan sejak dahulu, sebagian ilmuwan 
meyakini adanya hubungan erat bilangan prima dengan desain kosmos.
Berdasarkan kajian mutakhir atas al-Qur'an, ditemukan bahwa Sang Pencipta al-Qur'an dan Alam 
Semesta menjaga dan memelihara Kitab Mulia ini, antara lain, dengan sistem kodetifikasi 
berbasis bilangan prima. Dengan memanfaatkan temuan sains modern dan kajian mutakhir para 
ilmuwan Muslim terhadap al-Qur'an, buku ini mengajak pembaca menangkap isyarat-isyarat al-
Qur'an yang tersembunyi dalam kodetifikasi bilangan prima.
 

berbagai forum dan yang dilakukan melalui berbagai media dengan ilmuwan Barat, memungkinkan 
ilmuwan Muslim yang mempunyai basis pengetahuan Qur'aniyah cukup sekaligus sains modern yang 
baik mendapati banyak "titik temu" antara kedua jenis ayat Tuhan itu. 
 
Dalam forum-forum diskusi ini semakin terkaji bahwa alam semesta --  al-Qur'an dan sains 
modern sama-sama mengisyaratkan bahwa alam semesta tidak satu-bukan ada dengan sendirinya 
sebagaimana kesimpulan berani dari ilmuwan ateis. Alam semesta juga mustahil diciptakan secara 
sembarangan dan serampangan, dan pasti diciptakan dengan suatu rancangan oleh Satu Wujud Yang 
Maha Perancang sebagaimana diisyaratkan oleh tanda-tanda kekuasaan-Nya yang lain, yaitu ayat-
ayat Kitab Suci yang juga datang dari-Nya. Memang, isyarat bahwa alam semesta dirancang oleh 
Sang Perancang Agung dinyatakan dalam bukti-bukti yang termaktub di dalam al-Qur'an, Kitab-Nya 
yang mulia. Ayat-ayat al-Qur'an berkenaan dengan kosmologi atau berbagai fenomena alam yang 
dahulu tidak dapat ditafsirkan secara memadai, kini-dengan sains modern-dapat ditafsirkan lebih 
memuaskan, seperti pertanyaan tentang bagaimana alam semesta diciptakan dan hubungannya 
dengan frase kun fayakun (Jadi, maka jadilah) dalam al-Qur'an. 
 
Buku di tangan pembaca ini merupakan hasil pencarian penulis "menemukan" sebagian kecil 
dari kesesuaian ayat-ayat al-Qur'an dengan fenomena alam berdasarkan sejumlah wacana yang 
berlangsung di dunia sains modern. Ternyata, bilangan prima dengan pelbagai operasinya, yang 
dalam sains diyakini oleh ilmuwan dan matematikawan sebagai kodetifikasi desain alam semesta, 
ternyata juga digunakan oleh al-Qur'an, untuk menjaga keterpeliharaannya. Peletakan Surat al-Hadid 
(Surat Besi, surat ke-57) dalam al-Qur'an ternyata bersesuaian dengan letak unsur besi dalam tabel 
periodik kimia, demikian juga dengan temuan ilmiah bahwa unsur besi memang benarbenar diturunkan 
[dari "langit", dari bintang lain] sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur'an. Selain itu, masih ada 
beberapa "temuan" penulis lainnya. 
 

 
 
 
 

Matematika adalah bahasa Tuhan ketika Dia menulis alam semesta.
Galilea (1564-1642 M)
 
Bukan suatu keanehan bila sebagian besar ilmuwan berpendapat bahwa Tuhan menciptakan 
alam semesta dengan kode-kode tertentu--struktur bilangan tertentu.1 Alam sendiri mcngajarkan 
kepada manusia tentang adanya periode-periode tertentu yang selalu berulang, terstruktur dan 
sistematis, misalnya, orbit Bulan, Bumi dan planet-planet, lintasan meteorit dan bintang-bintang, 
DNA, kromosom, sifat atom, lapisan bumi dan atmosfer, dan elemen kimia dengan segala 
karakteristiknya.  
 
"Katakanlah: ‘Adakah sama orang-orang yang yang mengetahui dengan orang-orang 
yang tidak mengetahui?’ Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima 
pelajaran".  (az-Zumar 39: 9).

Kitab Mulia al-Qur'an mengajarkan pembacanya bahwa "Tuhan menciptakan sesuatu dengan 
hitungan teliti' (al-Jinn 72: 28). Bahkan jumlah manusia yang akan datang menghadap Tuhan 
Yang Maha Pemurah, selaku seorang hamba pada hari yang telah dijanjikan (telah) ditetapkan 
dengan hitungan yang teliti (Maryam 9 : 93-94). 
 
Dalam pandangan al-Qur'an, tidak ada peristiwa yang terjadi secara kebetulan. Semua terjadi 
dengan "hitungan", baik dengan hukum-hukum alam yang telah dikenal manusia maupun yang 
belum. Bagi Muslim yang beriman, tidak ada bedanya apakah al-Qur'an diciptakan dengan 
"hitungan" atau tidak, mereka tetap percaya bahwa kitab yang mulia ini berasal dari Tuhan Yang 
Esa. Pencipta (banyak) alam semesta, yang mendidik dan memelihara manusia. Namun bagi 
sebagian ilmuwan, terutama yang Muslim, yang percaya bahwa adanya kodetifikasi alam semesta, 
baik kitab suci, manusia maupun objek di langit, adalah suatu "kepuasan tersendiri" jika dapat 
menemukan hubungan-hubungan ini . Al-Qur'an adalah salah satu mahakarya yang diturunkan 
dari langit, untuk pedoman umat manusia, berlaku hingga alam semesta runtuh. Ia menggambarkan 
masa lalu, sekarang dan masa depan dengan cara yang menakjubkan. Prof. Palmer seorang ahli 
kelautan di Ainerika Serikat mengatakan "Ilmuwan sebenarnya hanya menegaskan apa yang telah 
tertulis didalam al-Qur'an beberapa tahun yang lalu" .2  
 
Walaupun begitu, tidak semua orang dapat memperoleh hikmah. Bagaimana pembaca bisa 
memahami keindahan alQur'an tanpa mengetahui ilmunya? Contoh yang paling sederhana adalah 
ayat 68-69 Surat Lebah atau an-Nahl, yang menceritakan aktivitas lebah "mendirikan sarang dan 
mencari makan". 
 
Ayat ini  menggunakan bentuk kata kerja femina, karena memang yang mencari makan 
dan membuat sarang adalah lebah betina. Lebah jantan diberi makan oleh lebah betina, bukan 
sebaliknya.3  Jangankan masyarakat di abad ke-7, masyarakat di abad ke-21 pun tidak tahu 
bagaimana cara membedakan lebah jantan dan lebah betina7 Terlebih, memahami bahwa lebah 
betinalah yang mencari makan, bukan sebaliknya. Jika Surat an-Nahl merefleksikan lebah betina 
dengan bentuk kata kerja femina. Lebah jantan digambarkan oleh al-Qur'an pada nomor suratnya, 
yaitu bilangan 16. Bilangan 16 ini adalah banyaknya kromosom lebah jantan, sedangkan jumlah 
kromosom lebah betina diketahui berjumlah 32.  
 
Teknik-teknik seperti inilah yang disebut ilmuwan dengan coding isyarat-isyarat di alam 
semesta, atau-meminjam istilah Malik Ben Nabi 4 "tanda-tanda" atau ayat bagaikan "anak panah 
yang berkilauan". 
 
Pendahuluan
"Hanya orang-orang yang berakal sajalah yang dapat menerima pelajaran". (ar-Ra'd 
73: 19) 
 
Buku ini tidak ditulis untuk membahas ilmu pengetahuan dalam al-Qur'an, tetapi tentang Kitab 
Mulia al-Qur'an dan kodetifikasi bilangan prima. Bilangan prima ini dipercaya oleh sebagian besar 
ilmuwan sebagai bahasa universal dan berhubungan dengan desain kosmos. Bagi sebagian kecil 
ilmuwan Muslim, mereka tidak akan heran bila menemukan dalam alQur'an, ratusan struktur 
matematik dalam bilangan prima, khususnya prima kembar, karena sebelumnya memang telah 
menduga hal ini . Bahkan sebagian besar mufasir modern percaya bahwa al-Qur'an memuat 
hal-hal yang mengantisipasi masa depan, "ramalan-ramalan ilmiah" atau prophecy yang me-
nyangkut generasi mendatang . 
 
Buku ini merupakan pelengkap tulisan terdahulu pada tahun 2002, ketika penulis membuat 
sembilan seri artikel yang berjudul Les Grands Themes du Coran, bagi pelajar Indonesia pemerhati 
Islam di Eropa, melalui putri penulis di sana. Tetapi kali ini, Illa 'an yasya Allah, diterbitkan untuk 
pembaca di Indonesia. 
 
Terima kasih kepada penerbit, kawan-kawan editor, saudara-saudaraku, dan kepada kolegaku 
Hari Indra Tahir yang telah memberikan dukungan penuh dan pandangan-pandangannya hingga 
buku ini terbit. 
 
Akhir kata, puji syukur ke Hadirat Ilahi, jika buku ini bermanfaat bagi pembaca, dalam upaya 
memperkaya pemahaman al-Qur'an, "Mahakarya Yang Paling Sempurna". Dengan demikian, kita 
makin memahami kebesaran Tuhan dan mampu menjalankan kewajiban manusia sebagai deputi 
Tuhan di muka bumi ini dengan sebaik-baiknya.
-----  -----
1.Salah seorang ilmuwan yang berpendapat demikian adalah Dr. Peter Plichta dari Jerman, ahli 
kimia dan matematika, termasuk kelompok "submitters" atau "berserah diri" di Amerika Serikat, 
yang secara berkala mrngadakan seminar matematika-membahas al-Qur'an. Pandangan 
umum tentunya dari para pemikir terkenal "terdahulu' seperti Galileo, Phytagoras Plato, Kepler, 
Newton, dan Einstein Lebih spesifik pandangan ilmuwan Duesseldorf (Dr. Plichta), yaitu 
hubungan penciptaan alam dengan distribusi misterius bilangan prima dalam bukunya God's 
Secret Furnudn. 
2. Abdullah M. AI-Rehaili, Bukti Kebenaran Quran, Padma, April 2003, sampul belakang.
3.Muhammed Asadi, Scientific Revelation-Koran & Karl I'uyyer's Crifical Rationalism, AOL groups 
discussion, diterima 29 Desember 2003.
"Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah: 'Buatlah sarang-sarang di bukit, di pohon -pohon 
kayu, dan di tempat- tempat yang dibikin manusia". (an-Nahl 17 : 61-68).
Konon, seorang ilmuwan non-Muslim yang ahli bahasa Arab, ketika mencari-cari kesalahan 
gramatika al-Qur'an, menemukan "kesalahan" ayat ini. Menurut dia, seharusnya ayat 68 dan 69 
berbentuk maskulin, bukan femina. Karena sepengetahuannya, lebah jantanlah yang keluar 
rumah mencari makan dan bekerja. Dia sama sekali tidak paham karakteristik lebah, yang baru 
diketahui oleh pengetahuan manusia di abad belakangan ini. 
4.Musafir modern, ilmuwan Prancis penulis buku "Les phenomenons du Curan". Beberapa 
warga Prancis menjadi muslim karena membaca buku ini 

 
 
 
 
 
"Supaya Dia mengetahui bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan 
risalah-2 Tuhannya, sedang sebenarnya ilmu-Nya meliputi apap yang ada  pada mereka, 
dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu." (al-_Jinn 72: 28).
 
Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan hitungan-aladad: peredaran bintang, 
keseimbangan alam semesta, pembentukan manusia, atom, kuantum mekanik, dan bahkan ayat-
ayat dalam al-Qur'an sendiri. Mereka terstruktur dengan hitungan yang sistematis dan teliti. 
 
AI-Qur'an dalam bahasa Arab berarti "pembacaan". al-Quran mungkin kitab yang paling 
banyak dibaca di dunia. Perlu diketahui, sesungguhnya kata Kitab Suci tidak ada di al-Qur'an. Yang 
ada adalah sebutan Kitab Mulia, Kitab Agung, Kitab Pemurah, dan lainnya. Kitab Suci dikenal 
karena media, terpengaruh sebutan kitab suci lainnya. Kesempurnaan dalam bahasa tidak dapat 
ditentang oleh para pujangga. Bahasa dan makna dipadukan. Irama, keselarasan melodi, ritmenya 
menghasilkan sebuah efek hipnotis yang kuat.1 Barangkali bagi orang awam, kandungan al-Qui an 
sulit dimengerti, karena ia tidak dimulai secara kronologis ataupun narasi-narasi sejarah seperti 
halnya kitab Yahudi. Ia juga tidak mendasarkan teologinya dalam cerita-cerita dramatis 
sebagaimana epik-epik India. Tidak pula Tuhan diungkap dalam bentuk manusia sebagaimana 
dalam Bibel dan Bhagavad Gita. Ia berbicara langsung soal pendidikan-sebagaimana sering 
dikemukakan oleh para penulis modern-berbicara mengenai membaca, mengajar, memahami dan 
menulis2 (al-'Alaq 96 : 1-5). Di dalam al-Qur'an sendiri ada pemakaian kata "al-Qur'an" dalam arti 
bacaan, sebagaimana ini  dalam ayat 17,18 Surat 75 al-Qiyamah : 
 
"Sesungguhnya mengumpulkan al-Qur'an (dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya 
(pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu), jika Kami telah 
membacakannya maka ikutilah bacaannya."  
 
Kata pertama di dalam al-Qur’an dan Islam adalah sebuah perintah yang ditujukan kepada 
Nabi, yang secara linguistik menunjukkan bahwa penyusunan teks al-Qur'an berada di luar 
kewenangan Muhammad saw. Gaya serupa ini tetap dipertahankan di sepanjang al-Qur'an. Ia 
berbicara kepada atau tentang Nabi dan tidak mengizinkan Nabi berbicara atas kehendaknya 
sendir.3 Al-Qur'an menggambarkan dirinya sendiri sebagai sebuah kitab yang "diturunkan" Tuhan 
kepada Nabi; ungkapan kata "diturunkan" atau anzalna dalam berbagai bentuk digunakan lebih dari 
200 kali. Secara intrinsik, ini berarti bahwa konsep dan isi al-Qur'an benar-benar diturunkan dari 
langit. Sebagaimana dalam beberapa ayat yang lain, Tuhan juga menurunkan besi, mizan (keadilan, 
keseimbangan, harmoni) dan 8 pasang binatang ternak. Al-Qur'an diturunkan secara bertahap 
dalam berbagai peristiwa yang memakan waktu 22 tahun 2 bulan dan 22 hari. Ia dikutip langsung 
dari catatan di Lauh Mahfuzh, yang berarti Kitab Utama atau bermakna "Pusat Arsip".
 
Al-Qur'an berpandangan bahwa bacaan ini  tersusun rapi, sempurna dan tidak ada yang 
ketinggalan. Ia dalam penggambarannya sangat unik. Nabi pun kadang-kadang dikritik dan ditegur 
dalam beberapa peristiwa. Al-Qur'an juga selalu menyisipkan ayat-ayat tertentu, seperti "intan yang 
berkilauan", dalam pelajaran metafisisnya. Ia mendesak pembaca agar menggunakan kemampuan 
intelektualnya, mengenali isyarat isyarat ilmiah berupa "intan yang berkilauan", tanda-tanda 
kebesaran Pencipta melalui alam semesta, sumber Metafisis Tertinggi. Muslim modern 
mengatakan ada sekitar 900 ayat yang memuat tanda-tanda ini, dari total 6.236 ayat. Hanya 100 
ayat yang berbicara persoalan peribadatan, dan puluhan ayat yang membahas masalah-masalah 
pribadi, hukum perdata, hukum pidana, peradilan dan kesaksian.5 Al-Qur'an berbeda cara pe-
nyajiannya, bisa saja membahas masalah keimanan, moral, ritual, hukum, sejarah, alam, antisipasi 
masa mendatang, secara sekaligus dalam satu surat. Ini memberikan daya persuasi yang lebih 
besar, karena semua berlandaskan keimanan kepada Tuhan Yang Esa dan Hari Akhir. Jumlah 
surat dalam al-Qur'an ada 114, nama-nama tiap surat, batas-batas tiap surat dan susunan ayat-
1
KeterpeliharaanAl-Qur'an
ayatnya merupakan ketentuan yang ditetapkan dan diajarkan oleh Nabi sendiri. 
 
SejarahRingkasPemeliharaanal-Qur'an 
 
Pada awal Islam, bangsa Arab adalah bangsa yang buta huruf, hanya sedikit yang pandai 
menulis dan membaca. Bahkan beberapa di antaranya merasa aib bila diketahui pandai menulis. 
Karena, orang yang terpandang pada saat itu adalah orang yang sanggup menghafal, bersyair, dan 
berpidato. Waktu itu belum ada "kitab". Kalaupun ada hanyalah sepotong batu yang licin dan tipis, 
kulit binatang, atau pelepah korma yang ditulis. Termasuk kutub, jamak kitab, yang dikirim oleh 
Nabi kepada raja-raja di sekitar Arab, sebagai seruan untuk masuk Islam. 
 
Setiap kali turun ayat, Nabi menginstruksikan kepada para sahabat untuk menghafalnya dan 
menuliskannya di atas batu, kulit binatang dan pelepah korma. Hanya ayat-ayat al-Qur'an yang 
boleh ditulis. Selain ayat-ayat al-Qur' an, bahkan termasuk Hadis dan ajaran-ajaran Nabi yang 
didengar oleh para sahabat, di larang untuk dituliskan, agar antara isi al-Qur'an dengan yang lainnya 
tidak tercampur. 
 
Setiap tahun, malaikat Jibril, utusan Tuhan mengulang (repetisi) membaca ayat-ayat al-Qur'an 
yang telah diturunkan sebelumnya di hadapan Nabi. Pada tahun Muhammad saw wafat, yaitu tahun 
632 M, ayat-ayat al-Qur' an dibacakan dua kali dalam setahun.6 Ini menarik sekali, karena seolah-
olah akhir tugas dan kehidupan Nabi di dunia ini telah diantisipasi akan selesai. 
 
Pada masa khalifah pertama, Abu Bakar, banyak terjadi peperangan melawan orang-orang 
yang murtad dan para nabi palsu. Di antara mereka yang gugur dalam peperangan banyak 
penghafal ayat-ayat al-Qur'an. Umar bin Khaththab mengusulkan untuk mengumpulkan para 
penghafal al-Qur'an, disuruh membacakan al-Qur’an, menjadikan satu, meneliti dan menulis ulang. 
Kumpulan itu yang ditulis oleh Zaid bin Tsabit, mushaf, berupa lembaran-lembaran yang diikat 
menjadi satu, disusun berdasarkan urutan ayat dan surat seperti yang telah ditetapkan oleh Nabi 
sebelum wafat. Sedangkan pada masa Utsman bin Affan, tentara Muslim telah sampai ke Armenia, 
Azerbajan di sebelah Timur dan Tripoli di sebelah barat. Kaum Muslim terpencar di seluruh pelosok 
negeri, ada yang tinggal di Mesir, Syria, Irak, Persia dan Afrika. Naskah beredar di manamana, 
tetapi urutan surat dan cara membacanya beragam, sesuai dialek di mana mereka tinggal. Hal ini 
menjadikan pertikaian antarkaum Muslim sehingga menjadikan kekhawatiran pemerintahan 
Utsman. Maka kemudian Utsman membentuk panitia untuk membukukan ayat-ayat al-Qur'an 
dengan merujuk pada dialek suku Quraisy, sebab ayat al-Qur'an diturunkan dengan dialek mereka, 
sesuai dengan suku Muhammad saw. Buku ini  diberi nama al-Mushaf, ditulis lima kopi dan 
dikirimkan ke empat tempat: Mekkah, Syria, Bashrah, dan Kufah. Satu kopi disimpan di Medinah 
sebagai arsip dan disebut Mushaf al-Imam. 
 
Walaupun telah disatukan dan diseragamkan, namun tetap cukup banyak al-Qur'an di Afrika 
dengan dialek berbeda, termasuk jumlah ayat yang "berbeda" karena perbedaan membaca dalam 
pergantian nafas (6.666 ayat), tetapi isinya tetap sama. Awalnya, pada zaman Nabi, al-Qur'an 
memakai dialek Quraisy, tetapi kemudian berkembang menjadi tujuh dialek non-Quraisy. Pada 
mulanya, ini dimaksudkan agar suku-suku lain lebih mengerti. Ada juga aliran tersendiri (kelompok 
kecill, pimpinan Dr. Rashad Khalifa, kelahiran Mesir, seorang ahli biokimia dan matematika, yang 
mempromosikan jumlah ayat 6.234, berbeda 2 ayat dengan naskah Ustman, 6.236 ayat.7 
Sedangkan mayoritas Muslim, baik Sunni maupun Syi ah tetap berpegang teguh pada naskah awal 
yang dikumpulkan semasa Khalifah Ustman, yaitu dialek Quraisy, hingga kini. Perbedaan kecil ini, 
menjadi sasaran kritik para Orientalis, bahwa al-Qur’ an tidak asli lagi, karena telah ada campur 
tangan manusia dalam transmisinya. Walaupun demikian, sebagian di antara mereka, seperti Gibb, 
Kenneth Cragg, John Burton, dan Schwally dalam bukunya Mohammedanism, The Collection of the 
Qur’an , The Mind of the Qu'ran, dan Geschichte des Qorans, mengakui bahwa "sejauh 
pengetahuan kita, kita bisa yakin bahwa teks wahyu telah ditransmisikan sebagaimana apa yang 
telah diberikan kepada Nabi".
 
MushafUtsmaniDisimpandiMana?
 
Banyak pertanyaan, di mana copy yang diberikan oleh Khalifah Utsman disimpan? Apakah masih 
ada? Menurut penjelasan The Institute of Islamic Information and Education of America,9 naskah 
tadi disimpan di Museum Tashkent di Uzbekistan, Asia Tengah. Sedangkan hasil copy fax ada di 
Perpustakaan Universitas Columbia di Amerika Serikat.10 Keterangan lebih lanjut menjelaskan 
bahwa copy ini  sama dengan apa yang dimiliki pada zaman Nabi. Duplikat copy yang 
dikirimkan ke Syria pada masa Utsman juga masih ada di Topkapi Museum Istambul, duplikat ini 
dibuat sebelum terjadi kebakaran pada tahun 1892 yang menghancurkan mesjid Jami, di mana 
mushaf ini  berada. Naskah yang lebih tua bisa ditemukan di Dar al-Kutub, Kesultanan Mesir. 
Sangat menarik, terdapat naskah yang disimpan di Perpustakaan Kongres di Washington, Chester 
Beatty Museum di Dublin (Irlandia) dan Museum di London-isinya tidak berbeda dengan apa yang 
terdapat di Mesir, Uzbekistan dan Syria. Sebelumnya juga terdapat 42.000 koleksi naskah kuno 
disimpan Institute for Koranforshung, University of Munich di Jerman. Namun, ketika Perang Dunia 
II, koleksi ini hancur karena dibom.11 Sejauh ini, berkat upaya para sahabat Nabi dan atas 
pertolongan Tuhan Yang Maha Esa, isi al-Qur'an, sejak zaman Nabi hingga sekarang tetap sama. 
Namun demikian, pertanyaan lainnya muncul. Jika ini semua otentik sesuai dengan aslinya, 
bagaimana kita yakin bahwa al-Qur'an berasal dari "Sumber Metafisis Tertinggi"?12 Sebagian besar 
kaum Muslim sangat yakin bahwa al-Qur'an adalah asli dari Tuhan, karena al-Qur'an sendiri yang 
mengatakan demikian; misalnya saja, Surat an-Nisa' (4:82); al-An'am (6:19); (6:92); an-Naml (27:6); 
al-Jatsiyah (45:2).13 Sebagian Muslim lainnya baru percaya setelah membaca dan memahami 
isinya dengan baik, berpikiran jernih, dan mau membuka hati dengan hal-hal yang baru. Tetapi 
dapat dipahami pula, karena "sumbernya dari dalam", bagi urang luar yang skeptis, pendapat apa 
saja dimungkinkan. Oleh karena itu, bagi orang luar, bukan kalangan Muslim atau siapa sajn, 
pilihannya adalah salah satu dari lima kemungkinan yang "mengarang al-Qur'an".  
 
Pertama, Nabi Muhammad saw.  
Kedua, para pujangga-ilmuwan Arab dan kumpulan cerita dari berbagai sumber.  
Ketiga, merupakan jiplakan dari kitab suci Injil dan Taurat.  
Keemyat, buatan makhluk asing.  
Dan kelima , dari Tuhan.  
 
Al-Qur' an berpandangan bahwa tidak ada paksaan dalam beragama. Ia mengatakan bahwa 
percaya atau tidaknya seseorang terhadap isi al-Qur'an, semata-mata karena hidayah Allah. 
Hidayah diberikan bagi yang mau berpikir jernih dan berprasangka baik. 
 
Sebagian Muslim makin percaya karena faktor-faktor eksternal, bukan hanya karena pernyataan al-
Qur'an saja. Mereka berpikir begini.  
 
Pertarma, Muhammad saw terkenal karena kujujurannya, dapat dipercaya, dan bukan orang yang 
pandai membaca dan menulis. Di lain pihak, gaya bahasa al-Qur'an sangat berlainan dengan gaya 
bahasa Nabi ketika bertutur. Al-Qur'an selalu memakai gaya yang unik, dimulai dengan 
"Katakanlah", "ingatkah", "Tuhan berkata", "Mereka bertanya", dan sebagainya.  
 
Kedua, ada puluhan surat dan ayat yang dimulai dengan huruf-huruf Arab, yang pada awalnya tidak 
diketahui maknanya. Huruf sisipan atau fawatih. Huruf-huruf ini tidak ada perlunya jika "makhluk 
biasa" yang membuat, karena tidak dimengerti oleh pembacanya hingga berabad-abad lamanya, 
membuat bingung.  
 
Ketiga, sesuatu yang menarik lainnya, bahwa nama Muhammad hanya empat kali disebut dalam 
alQur an. Nama Adam as dan Isa as jauh lebih banyak disebut. Mereka disebut oleh al-Qur'an 
masing-masing 25 kali. Bahkan nama Musa as paling banyak disebut.  
 
Keempat, cerita atau ungkapan sejarah serupa dengan cerita dalam kitab suci lainnya, namun 
sangat berbeda dalam detail dan maknanya. Beberapa kisah masa lalu, bahkan tidak ditemukan 
dalam kitab Yahudi atau Bibel. Seperti kisah bangsa Tsamud, Ad, kota Iram, dialog antara Nuh as 
dengan puteranya sebelum banjir terjadi, dan "percakapan semut yang didengar Sulaiman as".  
 
Kelima, seruan al-Qur'an bukan saja ditujukan kepada semua manusia (di bumi dan langit--planet 
dan alam lainnya), tetapi juga golongan jin (beserta seluruh rasnya, seperti setan, iblis, ifrit, dan 
makhluk asing yang belum diketahui manusia). Ayat-ayat ini tidak ada perlunya bila "makhluk 
biasa" yang membuat, apa manfaatnya?  
 
Keenam, rincian tentang malaikat, jin, penciptaan (banyak) alam semesta dan (banyak) bumi, 
fenomena ilmiah, di mana pengetahuan manusia belum atau baru saja mengetahui.14  
 
Ketujuh, struktur kodetifikasi yang ditemukan dalam al-Qur'an, di mana ia mengatakan untuk 
menambah keimanan bagi orang yang beriman dan membuat tidak ragu bagi pembaca Kitab ini (al-
Muddatstsir 74 : 30).
 
Beberapa faktor eksternal ini  menyebabkan sebagian kaum Muslim makin percaya 
bahwa al-Qur'an kecil sekali kemungkinannya dibuat oleh makhluk biasa, baik manusia maupun jin. 
Kita juga harus ingat, kaum Muslim lainnya, yang bukan Islam karena "dilahirkan" - Islam karena 
"pindah agama atau mendapatkan agama", mereka mempunyai alasan yang Iebih spesifik. 
 
Mushaf Utsmani adalah satu-satunya kitab, di mana enkripsi dan kodetifikasi bilangan prima 
ditemukan secara terstruktur, komprehensif, mulai dari yang paling sederhana hingga yang rumit.

bahwa jumlah ayat al-Qur'an adalah 6.236. Total jumlah nomor surat dari 1 sampai dengan 
114:1 + 2 + 3 + .... + 114 = 6.555. Dengan demikian jumlah 6.236 ayat dan angka 6.555 jumlah nomor surat menjadi 
dasar enkripsi alQur'an selanjutnya 
 
AI-Waqi'ah (Hari Kiamat) 56 96 AI-Falaq (Waktu Subuh) 113 5
AI-Hadid (Besi). 57 29 An-Nas (Manusia) 114 6
Jumlah 1.653 5.104  4.902 1.132
Surat 1- 57 Surat 58 - 114
1.Huston Smith, Islam , p'ustaka Sufi, Maret 2002, hal. 37.
2."Bacalah dengan (menyebut ) nama Tuhanmu Yang menciptakan.. Dia telah menciptakan 
manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. yang mengajar 
(manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak 
diketahuinya. ” (al-Alaq 96 : 1-5).
3.Muhammad Abdul Halim, Memahami Al-Qur'an, Marja, April 2002, hal. 15. 
4. Disebut "pusat arsip", karena, sebagaimana keterangan al-Qur'an, semua kejadian di bumi 
dan langit (kosmos) tercatat rapi di Lauh Mahfuzh. Bahkan beberapa ayat memberikan 
pengertian bahwa catatan ini  telah ada sebelum kejadian itu berlangsung. Oleh karena itu, 
mengapa berbagai peristiwa yang dikisahkan al-Qur'an selalu teliti dan akurat. Termasuk, 
menurut pengetahuan manusia, antisipasi ke depan. Selain al-Qur'an, diberitakan juga kitab-
kitab sebelumnya dikutip dari "Kitab Utama" ini, termasuk kitab Zabur yang diberikan kepada 
Daud as.
5.Muhammad Abdul Halim, Memahami AI-Qur'an, Marja, April 2002, hal. 19
6 Baea Khadim al-Haramain asy-Syarifain, AI-Qur 'an dan Terjemahannya. 
7.Berbeda 2 ayat di Surat at-Taubah. Mereka mengatakan 127 ayat, tidak sama dengan al-Qur'an 
pada umumnya,129 ayat. Namun demikian, Dr. Rashad Khalifa, berjasa karena berani memulai 
studi matematika dalam al-Qur'an. Sebagian besar karyanya diakui oleh mufasir lainnya, 
termasuk, misalnya, Quraish Shihab sebagaimana dalam bukunya Mukjiz at  AI-Qur’an.


 
 
 
 

AI-Qur'an selalu merujuk kepada (banyak) alam semesta atau 'alamin, di mana sains saat ini 
baru menghasilkan satu hipotesis dan model tentang multiple universes. Seruan al-Qur'an tentang 
kebenaran sangat universal - timeless and spaceless  dialamatkan kepada seluruh manusia dan 
golongan jin. Kadang-kadang al-Qur'an menyebutkan makhluk yang ada di (banyak) bumi dan di 
(banyak) langit-yang bermakna segenap makhluk yang telah diketahui maupun yang belum 
diketahui. Barangkali ia adalah satu-satunya kitab suci yang seruannya ditujukan kepada manusia 
dan makhluk alam gaib (jin). Kritikus al-Qur'an mengatakan, "Mengapa tidak sekalian saja 
dialamatkan kepada iblis, atau evil?" Kritikus itu lupa atau tidak mengetahui bahwa iblis dan setan 
adalah salah satu ras dari golongan jin.

AI-Qur'anadalahKebijakanAbadi

Setiap ayat, bahkan jumlah ayat atau kata, dan nama surat merupakan kebijakan abadi. Ia 
mempunyai beberapa lapisan pengertian, sesuai dengan tingkat ilmu pengetahuan manusia yang 
membacanya. 
 
Kita lihat, misalnya, salah satu ayat dari Surat ar-Rahman, yang membahas tentang air; 
 
"Dia membiarkan kedua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara 
keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing". (ar-Rahman [55]: 19-
20) 
 
Sedikit penafsir yang mengartikan ini adalah tanah genting yang tidak terlihat. Penafsir lainnya 
menyebutkan bahwa air tawar di sungai dan air asin di lautan bertemu namun tidak saling 
melampaui karena perbedaan kepekatannya. Sampai di sini terjemahan belum bermasalah. 
Keterangan lebih lanjut: 
 
Fenomena menarik adalah apa yang diungkapkan oleh seorang ilmuwan Prancis Jacques Yves 
Cousteau yang meneliti berbagai lautan di dekat Selat Jibraltar,1 ditemukan bahwa pertemuan 
antara air dari Laut Mediteranian (Laut Tengah) dengan air dari Lautan Atlantik tidak bercampur, 
walaupun keduanya air asin. Salinitas yang berbeda menghasilkan "dam" yang tidak terlihat. Air 
Laut Tengah dengan salinitas di atas 36,5% dan temperatur sekitar 11,5 derajat Celsius, terisolasi 
di kedalaman 900 sampai 1100 meter. Sedangkan air yang berasal dari Lautan Atlantik mempunyai 
salinitas di bawah 35%, membungkus air Laut Tengah dengan temperatur di bawah 10 derajat 
Celsius. 
 
Berikutnya adalah fenomena menarik tentang pembentukan mutiara. 
 
"Dari keduanya keluar mutiara dan marjan" (ar-Rahman 55 : 22) 
 
Para penerjemah dua puluh tahun yang lalu, dengan satu atau dua pengecualian, 
menerjemahkan "marjan" dengan "batu koral". Padahal mayoritas ahli tafsir mengartikan dengan 
marjan, yang mengandung mutiara kecil yang lebih berkilau. Tetapi ahli tafsir modern, misalnya 
Sayyid Quthb, berbicara tentang "batu koral". Disadari bahwa banyak ahli tafsir yang menghadapi 
persoalan dengan ayat ini. Menurut pengetahuan mereka pada waktu itu, mutiara hanya datang dari 
air laut. Padahal ayat ini barangkali menjelaskan bahwa mutiara bisa terbentuk baik di dalam air 
laut maupun air tawar. Bagaimana bisa? Abu Ubaidah, seorang penulis terdahulu, sangat yakin 
bahwa mutiara hanya datang dari air laut, sehingga ia mencoba berkelit untuk menafsirkan ayat 
ini  dengan sesuatu yang lain. Maka ia menulis, "Mutiara hanya datang dari salah satu nya". 
 
Tetapi kini telah diketahui bahwa mutiara bisa terbentuk di dalam air tawar. Encyclopedia 
Britannica, Micropaedia 1977, menulis bahwa di sungai-sungai rimba Bavaria (Eropa) 
2
Al-Qur'an:AntisipasikeDepan
mutiara .libudidayakan. Bahkan budidaya mutiara air tawar di Cina telah dikenal sejak sebelum 
tahun 1000 SM. 
 
Dengan demikian, pernyataan al-Qur'an dalam surat ini sesuai dengan arti harfiahnya, tanpa 
memerlukan penafsiran yang dipaksakan. 
 
Apakah pembaca akan berhenti sampai di sini? 
 
Kita beralih ke ayat al-Qur'an yang pembahasannya memerlukan pengetahuan astrofisika, 
gabungan astronomi, fisika dan matematika, yaitu Surat an-Nur atau yang berarti cahaya. 
 
"Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumynmaan cahaya Allah adalah 
seperti sebuah lubang yang tak tembus (misykat), yang didalamnya ada pelita besar. 
Pelita itu didalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti 
mutiara, yang dinyalakan dengan pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun 
yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan dan tidak pula di sebelah barat (nya), 
yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walauyun tidak disentuh api. Cahaya 
di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia 
kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan 
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (an-Nur 24 : 35). 
 
Esensi ayat ini adalah bahwa Tuhan adalah (satu-satunya) pemberi cahaya di alam semesta tanpa 
sentuhan api. Namun menyangkut perumpamaan, mufasir klasik menghadapi kesulitan untuk 
menjelaskan lebih rinci. 
 
Dengan beberapa pengecualian mereka akan menjelaskan bahwa misykat , atau suatu lubang yang 
tidak dapat ditembus, adalah lubang di rumah-rumah untuk tempat lampu obor, yang ada di dinding 
rumah. Sedangkan pohon (zaitun) yang dimaksud adalah pohon (zaitun) yang tumbuh di bukit-bukit, 
sehingga sinar matahari dapat menyinari, baik pada saat matahari terbit maupun matahari 
terbenam. 
 
Mufasir modern, seperti Malik Ben Nabi, menjelaskan bahwa misykat  adalah lampu bohlam: 
 
Pohon yang dimaksud adalah kawat wolfram yang berpijar karena efek listrik tanpa disentuh 
api, dibungkus gelas kaca, untuk memantulkan seluruh sinarnya ke segala arah sehingga 
dapat menerangi seluruh ruangan. Lampu bohlam adalah sekat yang tak dapat ditembus, 
karena hampa udara, tidak ada oksigen di sana. 
 
Tetapi, dalam studi yang lebih mendalam tentang cahaya di langit oleh para astrofisikawan, 
misalnya Mohamed Asadi2 dalam bukunya The Grand Unifying Theory of Everything, perumpamaan 
ayat ini  lebih mendekati kepada fenomena quasar dan gravitasi efek lensa yang 
menghasilkan cahaya di atas cahaya. Quasar atau Quasi Stellar adalah objek di langit yang 
ditemukan pertama kalinya pada tahun 1963. Mereka mewakili objek yang paling terang di alam 
semesta, jauh lebih terang dari cahaya matahari atau bintang. Para astronom menemukan bahwa 
objek "seperti bintang' ini terletak miliaran tahun cahaya dari bumi. Objek ini tentunya mempunyai 
energi yang besarnya sangat luar biasa supaya tetap terlihat dari sini. Energi mereka berasal dari 
"pusat lubang hitam yang sangat masif". Karakter pertama dari ayat ini yaitu misykat adalah 
"lubang hitam", sedangkan karakter kedua yaitu "pelita dalam kaca" adalah galaksi yang 
menghasilkan efek gravitasi lensa seperti quasar (pelita) yang terbungkus oleh kaca (gelas). Coba 
simak keterangan quasar oleh astronom NASA.3

"Efek gravitasi pada galaksi, quasar yang jauh, serupa dengan efek lensa sebuah gelas minum 
yang memantulkan sinar lampu jalan yang menciptakan berbagai image (lapisan cahaya atas 
cahaya)"
Energi quasar yang berasal (dicatu) dari lubang hitam, terjadi ketika "bintang-bintang dan gas" 
dari galaksi terhisap di dalamnya. Karakter lainnya yang disebut "pohon" oleh al-Qur'an adalah 
sebutan yang tidak lazim oleh para astronom yang menggambarkan galaksi sebagai "pohon-
pohon" yang terdiri dari bintang-bintang. Lihat saja istilah diagram HertzprungRussel, dalam 
buku Timothy Ferris, The Whole Shebang, 1997. 
 
Barangkali, karakter lainnya yang menarik dari ayat di atas adalah pernyataan "diterangi tanpa 
tersentuh oleh api", suatu fenomena fusi nuklir yang menghasilkan cahaya yang sangat terang, di 
mana di ruang angkasa nyaris tidak ada oksigen untuk pembakaran. Bintang-bintang memulai 
hidupnya dengan unsur kimia yang paling ringan, yakni hidrogen. Gas berkontraksi, karena 
gravitasi, memanas; atom hidrogen bertumbukan dan membentuk helium, unsur yang lebih berat, 
ketika mengeluarkan energinya. Energi inilah yang membuat objek "bintang- bintang" bersinar tanpa 
"disentuh api', energi ini juga yang memelihara keseimbangan posisi bintang-bintang di alam 
semesta. Sepanjang pengetahuan manusia yang ada sekarang, fenomena quasar inilah yang paling 
tepat untuk menggambarkan ayat di atas. Terlebih lagi perumpamaan dalam ayat ini : 
"seakan-akan bintang yang bercahaya seperti mutiara". Bahkan aslinya lebih terang dari sinar 
bintang, dan memang seperti "mutiara" bila kita lihat dari foto-foto NASA yang ada, gemerlapan, 
sangat menawan. 
 
Dengan demikian, terjemahan bebas ayat 35 Surat an-Nur dari sisi sains adalah: 
 
"Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah 
seperti sebuah lubang (hitam) yang tak tembus (misykat), yang di dalamnya ada pelita 
besar (quasar). Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca (efek gravitasi lensa dari galaksi) 
itu seakanakan bintang (yang bercahay a) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan 
pohon (galaksi yang dicatu oleh lubang hitam) yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon 
(galaksi ) yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat 
(nya), yang minyakny a (fusi nuklir) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh 
api. Cahaya di atas cahaya (efek gravitasi lensa), Allah membimbing kepada cahaya-
Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi 
manusia,dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." 
 
AntisipasikeDepanatauCatatanSebelumnya

AI-Qur'an dalam pengajarannya bukan saja dengan kalimat (teks) tetapi juga dengan hitungan, 
hitungan yang membahas berbagai hal. Perbandingan luas lautan dengan daratan, dampak 
pemanasan global (global warming), kecepatan cahaya, dan umur alam semesta: berdasarkan 
informasi-informasi yang disajikan oleh ayat-ayat al-Qur'an. Bila al-Qur'an seolah-olah 
mengantisipasi ke masa depan, itu adalah semata-mata perspektif manusia. Sebab dalam 
pandangan al-Qur'an, semua kejadian di bumi, sesungguhnya telah tercatat dengan baik di dalam 
Kitab Utama, Pusat Arsip, atau Lauh Mahfuzh, sebelum kejadian ini  berlangsung4. 
 
UmurAlamSemesta 
 
Secara ringkas, umur elemen kimia dapat diperkirakan berdasarkan uji radio aktif terhadap 
atom ini . Dan umumnya dapat ditentukan dengan menggunakan uji contoh batubatuan, yaitu 
dengan mengukur perubahan elemen berat seperti Rubidium Rb-87. Bila uji Rubidium ini diterapkan 
atas batuan yang tertua di bumi akan didapatkan bahwa batuan tertua berumur 3,8 miliar tahun. 
Jika diterapkan atas batuan tertua dari meteor akan didapatkan angka 4,56 miliar tahun. 
Kesimpulan ini membuktikan bahwa tata surya kita berumur sekitar 4,6 miliar tahun, dengan tingkat 
kesalahan 100 juta tahun. Sedikit berbeda, bila metode ini digunakan untuk mengukur gas di alam 
semesta maka akan menyebabkan tingkat variasi yang lebih lebar. Ilmuwan cukup puas 
mengetahui umur alam semesta sejak Dentuman Besar dengan perhitungan elemen kimia yaitu 
antara 11-18 miliar tahun. 
 
Mohamed Asadi dalam bukunya The Grand Unifying Theory of Everything mengatakan bahwa 
umur alam semesta, berdasarkan penyelidikannya terhadap bintang-bintang tertua, adalah antara 
17 sampai 20 miliar tahun. Sedangkan Profesor Jean Claude Batelere dari College de France 
menyatakan bahwa umur alam semesta kira-kira 18 miliar tahun.5

Dalam al-Qur'an ada dua ayat yang mengindikasikan perhitungan alam semesta selain makna 
relativitas waktu, yaitu Surat as-Sajdah (32:5) dan al-Ma'arij (70:4). 
 
"Malaik at-malaika t dan Jibril naik (menghadap) keyada Tuhan dalam sehari yang 
kadarnya lima puluh ribu tahun" (al-Ma'arij 70 : 4) 
 
Kita dapat mencatat bahwa al-Qur'an tidak mengatakan "50.000 tahun" waktu bumi. Karena 
waktu ini adalah waktu relatif di suatu tempat di langit, di mana satu hari sama dengan 1000 tahun 
waktu bumi. Hari relatif ini  merupakan umur alam semesta di mana sistem tata surya 
manusia (kita) berada.  
 
Mari kita konversikan waktu relatif alam semesta: 
 
50.000 x 365,2422 = 18.262.110 
 
Satu hari relatif di "satu tempat" di alam semesta, di tempat malaikat melaporkan urusannya, 
sama dengan 1000 tahun di bumi:
18.262.110 x 1000 = 18.262.211.000 tahun atau 18,26 miliar tahun.  
 
Dengan demikian, umur alam semesta relatif adalah 18,26 miliar tahun. Hasilnya hampir sama 
dengan perhitungan Profesor Jean Claude Batelere dari College de France ini  di atas. 
 
NASA memperkirakan umur alam semesta antara 12-18 miliar tahun berdasarkan pengukuran 
seberapa cepat alam semesta kita ini ekspansi setelah terjadinya "Dentuman Besar" 6 
 
  
 
Dr. Marshall Joy dan Dr. John Carlstrom dari Universitas Chicago (tim NASA) telah mampu 
mengatasi masalah pengukuran kecepatan ekspansi alam semesta dengan teknik terbaru, yaitu 
menggunakan radio interferometer untuk menyelidiki dan mengukur fluktuasi Cosmic Microwave 
Background Radiation (CMBR). Dengan demikian, umur alam semesta dapat diperkirakan. 
Sedangkan tim NASA lainnya memperkirakan umur alam semesta antara 8-12 miliar tahun 
berdasarkan pengukuran jarak galaksi "M100" dengan teleskop ruang angkasa Hubble. Galaksi 
ini  diperkirakan berjarak 56 juta tahun cahaya dari bumi. Namun demikian, pengukuran umur 
alam semesta ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana mungkin alam semesta umurnya lebih 
muda, padahal salah satu bintang di Bima Sakti mungkin umurnya jauh lebih tua dari perkiraan 
ini ?7
 
MetonicCycle 
 
Pembaca telah mendapatkan pengetahuan bahwa kata-kata dalam al-Qur'an mempunyai 
makna yang bertingkat. Beberapa kata mempunyai arti langsung, tetapi yang lain tidak, atau belum 
tentu. Misalnya saja, kata yang berarti bulan adalah syahr, dalam al-Qur'an disebutkan sebanyak 
12 kali. Ini sesuai dengan 12 bulan dalam 1 tahun. Sedangkan kata yang berarti hari adalah yaum, 
yang disebutkan 365 kali dalam al-Qui an. Ini juga sesuai bahwa 1 tahun rata-rata sama dengan 
365 hari. Tetapi kata yang berarti tahun, yaitu sanah disebutkan dalam al-Qur'an sebanyak 19 kali! 
Bagaimana kita memahaminya? 
 
Terima kasih kepada cabang pengetahuan astronomi. Angka 19 atau 19 tahun adalah satu 
periode di mana posisi relatif bumi dan bulan kembali ke posisi semula secara berulang setelah 19 
tahun kemudian. Siklus ini ditemukan oleh Meton orang Yunani dan disebut Metonic cycle. 
 
"Jika sekarang tanggal 20 Maret tahun 2000, dan bulan purnama terlihat pada posisi dekat 
bintang Virgo, kapan kita dapat melihat bulan purnama pada posisi yang sama?" 
 
"Jawabnya bukan bulan depan atau tahun depan, tetapi tanggal 20 Maret tahun 2019, 19 tahun 
kemudian." 
 
Mengapa 19 tahun? Karena fase Tahun Matahari dan Tahun Bulan akan bertemu tepat pada 
siklus yang ke-19, di mana 235 bulan Kalender Bulan tepat sama dengan siklus 19 tahun 
berdasarkan Kalender Matahari. (29,53 hari x 235 kira-kira sama dengan 365,24 hari x 19). Meton 
dari Athena pada tahun 440 SM mengetahui bahwa 235 bulan berdasarkan Kalender Bulan sama 
dengan 19 tahun Kalender Matahari. Oleh karena itu, siklus ini dikenal dengan siklus Meton8, dan 
merupakan basis perhitungan kalender di Yunani sampai Kalender Julius Caesar diperkenalkan 
pada tahun 46 SM. Bagi kaum Muslim, menggunakan Kalender Bulan karena sesuai dengan 
kebutuhan untuk perhitungan bulan Ramadhan, bulan Haji, dan peristiwa-peristiwa Islam lainnya. 
Namun sebelumnya, Kalender Bulan ini dipergunakan juga oleh kaum Yahudi, bangsa Babilonia, 
dan Cina. 
 
Dengan demikian, jumlah penyebutan kata-kata tertentu dalam al-Qur'an mempunyai,makna 
yang sangat dalam, dan baru dapat diketahui oleh pembaca jika ia mempunyai pengetahuan dan 
sains yang cukup luas.
1.Baca buku M. Asadi Koran atau ringkasan bukunya, bisa ditemukan pada web site 
http://members.aol.com/masadi/sci.htm.  Fenomena ini adalah fenomena khusus yang baru-baru 
saja ditemukan oleh pengetahuan manusia.
2.Ringkasan  bukunya bisa dibaca di web site:
http://216.239.41.104/senrch?
q=cache:6uZu80S1xRIJ:members.aol.com/silence004/koran.html+M.+Asad,
+the+theory+of+everything.&hl=en&ie=UTF-8, diterima tg1.14 November 2003.
3. http://antwrp.gsfc.nasa.gov/apod/ap950711.html. diterima 15 November 2003 
4.Salah seorang ilmuwan yang berpandangan bahwa Lauh Mahfuzh merupakan Pusat Arsip 
Kosmos adalah Jaques Jomier, ahli sejarah dan agama Islam dari Perancis. Pandangan 
serupa dalam bentuk waktu (abadi, tidak dikenal masa lalu, kini, dan akan datang) dikemukakan 
oleh Harun Yahya dari Turki-Inggris. Dalam aI-Qur'an berbagai ayat menjelaskan Inuh Mahfuzh, 
intinya merupakan "catatan atau rekaman seluruh peristiwa di bumi dan langt" - meliputi daun 
yang gugur, musim, sarang binatang yang terkecil dan berbagai bencana alam, buku amal 
manusia, kehidupan di akhirat-satu pun fidak ada yang tertinggal. Catatan ini  telah ada 
sebelum kejadiannya berlangsung.
5.http://www.fakir60.tripod.com/universe.html, diterima 15 November 2003.
6.http.//216.239.41.704/senrch?q=cnche:O8S7RUNVr16Ufacience.nnsn.gov/newhome/
headlines/ast22feb99 _1.htm+universe+ age,+NASA&h1=en&ie=UTF8, diterima 20 November 
2003. 
Pengukuran ini sekaligus bukti adanya Dentuman Besar atau peristiwa "Big Bang".
7.Baca lebih lanjut: http://216.239.41.104/search?q=chace:f-
                                                            

VQQC95KvUJ:liftoff.msfc.nasa.gov/academy/universe/age.html+ 
universe+age,+NASA&hl=en&ie=UTF -8: diterima tgl 21 November 2003.
8.Baca referensi tentang Metonic cycle dalam beberapa web site, misalnya dari Encyclopedia 
Wikepedia, http://66.102.11.104/search?q= 
cache:RKdITygRZcl/:rumm.sciencednity.com/encyclopedia/ 
Metonic_cycle+metonic+cycle&hl=en&ie=UTF -8, diterima 17 November 2003. Site lainnya, 
misalnya http://216.239.41.104 /search?q=cache: DX I f2earl unY/:mroeu.sizes.eom/time/1 
unar_eycles.h tm+meton ic+ cyclebhl=en&ie=UTF-8, diterima 17 November 2003.
 
 
 
 
 

Bilangan prima adalah dasar dari matematika, termasuk salah satu misteri alam semesta. 
Tidak pernah terbayangkan oleh manusia sebelumnya, sampai ditemukan bahwa bilangan prima 
juga merupakan dasar dari kehidupan alam, yang dengan usaha keras ingin dijelaskan oleh ilmu ini 
dalam sains. Pandangan orang umumnya mengatakan bahwa matematika hanyalah penemuan 
manusia biasa. Sebaliknya, beberapa pemikir masa lalu - Pythagoras, Plato, Cusanus, Kepler, 
Leibnitz, Newton, Euler, Gauss, termasuk para revolusioner abad ke-20, Planck, Einstein dan 
Sommerffeld-yakin bahwa keberadaan angka dan bentuk geometris merupakan konsep alam 
semesta dan konsep yang bebas (independent). Galileo sendiri beranggapan bahwa matematika 
adalah bahasa Tuhan ketika menulis alam semesta.1 
 
BilanganPrimadanRencanaPenciptaan 
 
Salah satu teka-teki lama yang belum sepenuhnya terpecahkan adalah bilangan prima. 
Bilangan prima adalah bilangan yang hanya dapat habis dibagi oleh bilangan itu sendiri dan angka 
1. Angka 12 bukan merupakan bilangan prima, karena dapat habis dibagi oleh angka lainnya 2, 3, 
dan 4. Bilangan prima adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, .... dan seterusnya. Banyak bilangan prima tidak 
terhingga. Tidak peduli berapa banyak kita menghitung, pasti kita akan menemukan bilangan prima, 
walaupun mungkin makin jarang_ Hal ini menjadi teka-teki kita, jika kita ingat bilangan ini tidak 
dapat dibagi oleh angka lainnya. Salah satu hal yang menakjubkan, dalam era komputer kita 
memberikan kodetifikasi semua hal yang penting dan rahasia, di bank, asuransi, dan perhitungan-
perhitungan peluru kendali, security system dengan enkripsi, dalam angka jutaan bilangan-bilangan 
yang tidak habis dibagi oleh angka lainnya. Ini diperlukan karena dengan penggunaan angka lain, 
kodetifikasi tadi dapat dengan mudah ditembus. Fenomena inilah yang ditemukan ilmuwan dari 
Duesseldorf (Dr. Plichta), sehubungan dengan penciptaan alam, yaitu distribusi misterius bilangan 
prima. 
 
Para ilmuwan sudah lama percaya bahwa bilangan prima adalah bahasa universal yang dapat 
dimengerti oleh semua makhluk (spesies) berintelegensia tinggi, sebagai komunikasi dasar 
antarmereka. Bahasa ini penuh misteri karena berhubungan dengan perencanaan universal 
kosmos.2
Bilangan lain yang perlu diketahui adalah sisa dari bilangan prima, yakni bilangan komposit, 
kecuali angka 1, yaitu 4, 6, 8, 9,10,12,14,15, .... dan seterusnya. Dengan kata lain, bilangan 
komposit adalah bilangan yang terdiri dari minimal dua faktor prima. 
 
Misalnya : 
 
6    = 2 x 3         = 2 . 3 
30  = 2 x 3 x 5    = 2 . 3 . 5 
85  = 5 x 17        = 5 . 17 
 
Selain itu, dikenal pula bilangan khusus, yang disebut prima kembar, yaitu bilangan prima 
yang angkanya berdekatan dengan selisih 2. Misalnya : 
 
(3,5), lalu (5,7), lalu (11,13), lalu (17,19), lalu (29,37), dan seterusnya. 
 
TABEL 3.1 
BILANGAN PRIMA SAMPAI DENGAN INDEKS KE-120

3
MatematikadanBilanganPrima
2 3 5 7 11 13 17 19 23 29
Catatan : Angka-angka yang dicerak lebal; angka yang muncul dalam struktur al-Qur'an. 

Mayoritas ahli astrofisika juga percaya bahwa di alam semesta terdapat "kode kosmos" atau 
yang disebut cosmic code based on this order, yang dikenal juga sebagai Theory of Everything 
(TOE), yang artinya terdapat konstanta-konstanta alam semesta yang saling berhubungan 
berdasarkan perintah pendesain. Sekali perintah ini  dapat dipecahkan, maka hal ini akan 
membuka pandangan sains lainnya yang berhubungan. 
 
Mayoritas ahli astrofisika juga percaya bahwa di alam semesta terdapat "kode kosmos" atau yang 
disebut cosmic code based on this order, yang dikenal juga sebagai Theory of Everything (TOE), 
yang artinya terdapat konstanta-konstanta alam semesta yang saling berhubungan berdasarkan 
perintah pendesain. Sekali perintah ini  dapat dipecahkan, maka hal ini akan membuka 
pandangan sains lainnya yang berhubungan. 
 
BilanganPrima19 
 
Salah satu angka yang dipandang misterius atau unik adalah angka 19. Meskipun Pythagoras, 
Euler dan Gauss telah lama memikirkannya, tetapi struktur komplek ini tetap juga belum diketahui 
jawabannya. 
 
TABEL 3.2 
STRUKTUR BILANGAN PRIMA 19 DG KOMBINASI (10+9) 
& INDEKS ANGKA 8
31 37 41 43 47 53 59 61 67 71
73 79 83 89 97 101 103 107 109 113
127 131 137 139 149 151 157 163 167 173
179 181 191 193 197 199 211 223 227 229
233 239 241 251 257 263 269 271 277 281
283 293 307 311 313 317 331 337 347 349
353 359 367 373 379 383 389 397 401 409
419 421 431 433 439 443 449 457 461 463
467 479 487 491 499 503 509 521 523 541
547 557 563 569 571 577 587 593 599 601
607 613 617 619 631 641 643 647 653 659
Bilangan biasa Bilangan ganjil Bilangan genap Bilangan prima
1 1 - -
2 - 2 2
3 3 - 3
4 - 4 -
5 5 - 5
6 - 6 -
7 7 - 7
8 - 8 -
9 9 - -
10 - 10 -
11 11 - 11
12 - 12 -
13 13 - 13
14 - 14 -
15 15 - -
      

Tabel di atas sengaja ditampilkan sebagi pengenalan awal, karena dalam al-Qur'an banyak 
digunakan struktur (10 + 9), atau kombinasi (11 + 8) dalam bilangan prima 19. 
 
19 dan 81 
 
Dr. Peter Plichta ahli kimia dan matematika dari Jerman3 berpendapat bahwa, tampaknya, 
semua formula matematika dan angka-angka berhubungan dengan dua kutub matematika alam 
semesta ini. Angka 81 spesifik karena melengkapi angka 19, (19 + 81= 100). Jumlah angka-angka 
ini  adalah 19: 1 + 9+8+1=19. 
 
Bila kita analisis sedikit lebih lanjut, terdapat hubungan angka-angka ini  dengan cara: 
 
1:19 = 0,0526315789473684210526 
 
Angka yang berulang secara periodik, berulang dengan sendirinya tepat pada digit ke-19 
sesudah koma, dan, yang menarikjumlah dari angka-angka ini  (0+0+5+2+6+3+1+
5+7+8+9+4+7+3+6+8+4+2+1)adalah81! 
 
Sekarang: 
 
1 : 81 = 0,012345679 ....
 
Ups! Angka 8 terlewat, padahal angka yang lain secara periodik muncul.
 
Hilangnya angka 8 adalah ilusi, dan nilai resiprokal angka 81 adalah "alamiah", menghasilkan 
satu seri sistem desimal bilangan 0,1, 2 .... dan seterusnya; dan sistem itu bukan buatan manusia. 
Tetapi mengapa angka 8, bukan angka lainnya, yang "hilang"? Diduga, karena angka 8 
berhubungan dengan angka 19. Bilangan prima ke-8 adalah 19. 
 
Dalam budaya Cina kuno, angka 8 melambangkan yat kwa, delapan penjuru angin, jalan 
menuju ke harmoni -  keseimbangan kehidupan dengan alam sekelilingnya. Dalam al-Qur'an, angka 
8 merupakan jumlah malaikat, force, yang menjunjung 'Arsy (Kursi, Singgasana), mengatur 
keseimbangan 'Arsy, yang bermakna power and authority dominion, baik sebelum maupun saat 
Kiamat (al-Haqqah 69 : 17). Sebagian mufasir, seperti Muhammad Abdul Halim, menerjemahkan 
'Arsy dengan "Majelis Langit"4 atau "Wilayah Pemerintahan Kosmos". Wilayahnya tidak terbatas, 
"di bawah 'Arsy terdapat (unsur) air" (Hud 11 : 7). Berlimpah unsur hidrogen, elemen kimia yang 
paling ringan dari unsur air, H2O. Jauh lebih luas dari alam semesta yang diketahui.
 
KomunikasiInterstelar 
 
Baik penulis fiksi ilmiah, misalnya Dr. Carl Sagan dalam bukunya Contact, maupun para 
pemikir sains, seperti Galileo, Euclid, telah lama berpendapat bahwa bilangan prima adalah 
bilangan universal yang diyakini merupakan bahasa alam semesta, bilangan yang ada hubungannya 
dengan desain kosmos, dan dalam operasionalnya banyak dipakai manusia untuk security system - 
kodetifikasi - enkripsi. Termasuk kemungkinan untuk komunikasi interstellar, antargalaksi, dan 
komunikasi dengan ETI, Extra-Terrestrial Intelligent.5 
 
Pesan berkode dari Frank Drake, penemu kriptogram, dikirimkan kepada para ilmuwan dalam 
upaya mengatasi kesulitan menemukan arti sinyal artificial extraterrestrial (datang dari luar 
angkasa, tidak dikenal). Pesan ini  terdiri dari 1271 garis (1271 adalah bilangan prima) angka 1 
dan nol (atau bit). Kunci kode dikenali karena 1271 adalah hasil kali dua bilangan prima 31 dan 41, 
sehingga informasi dapat diperlihatkan dengan 41 garis dengan 31 bit tiap garis atau 31 garis 
dengan 41 bit tiap garis. Kemungkinan pertama tidak berarti, tetapi kemungkinan kedua mempunyai 
gambaran yang lebih berarti. Bernard Oliver salah satu penerima sinyal dari Frank Drake, sesama 
ilmuwan, dapat memecahkan kode ini . Di mana kemungkinan ini memberikan prospek 
komunikasi antara makhluk-makhluk di alam semesta dengan spesies yang sama, bahasa yang 
sama. Kriptogram Frank Drake dapat memecahkan kesulitan komunikasi antargalaksi dengan 
makhluk berinteligensia tinggi lainnya atau ETI, Extra-Terrestrial Intelligent. 
 
Faktanya, para astronom dan ilmuwan matematika memang percaya bahwa bilangan biner dan 
16 - 16 -
17 17 - 17
18 - 18 -
19 19 - 19
Keterangan 10 angka 9 angka 8 angka
  

bilangan prima adalah dasar dari komunikasi di alam semesta. 
 
Usaha pertama untuk menghubungi makhluk angkasa luar (SETI) terdiri dari pesan yang 
diarahkan ke gugus bintang (alBuruj) M 13 tanggal 16 November 1974, melalui Arecibo radio 
teleseoye. Pesan Arecibo singkat, hanya 1679 bits  informasi, dikenali karena merupakan hasil 
perkalian bilangan prima 23 dan 73. Disusun 73 baris di mana setiap baris terdiri dari 23 karakter 
biner, "1" dan "0". lnformasi memuat nomor atom elemen biologi yang membentuk senyawa DNA, 
lokasi bumi dalam tata surya, ukuran dan jumlah manusia di bumi, angka 1 sampai 10, dan 
deskripsi dari teleskop yang digunakan. Pesan ini ditransmisikan dari bumi ke galaksi lain dengan 
jarak 25 ribu tahun cahaya.6

1.  Abdullah Arik, Beyond Probability - God's Message in Mathematics, Journal, Submission 
organisation, hal. 2.
2. Contohnya adalah Dr. Carl Sagan dan Frank Drake, yang menemukan cryptogram  untuk 
komunikasi antar-bintang: pemecah kode komunikasi dari sinyal ETI, Extra Terrestrial Intelligent. 
3. Baca lebih lanjut Peter Plichta, God's Secret Formula, atau situs-situs dari Dr. Peter Plichta.
4.Baca Muhammad Abdul Halim, Mem ahami Al-Qur'an, atau Maulana Muhammad Ali, The 
Religion of Islam. Di sisi sains, 'Arsy adalah wilayah hyperspace, dimensi lebih tinggi dari alam 
semesta kita yang dikenal. Isi alam semesta, 5% objek angkasa seperti bintang dan planet-
planet, 25% dark m atter, dan sisanya 70 % adalah dark  energy . Elemen kimia, hidrogen, unsur 
air melimpah ruah (99,9% ), karena H adalah elemen paling ringan. Bintang baru mengubah 
hidrogen  menjadi elemen kimia yang lebih berat, helium . Baca Encyclopedia Outerspace dari 
David Darling atau keterangan ahli kosmos Sir Martin Rees dan ahli Fisika Teori Dr. Michio Kaku: 
Our Cosmic' Habitat  dan Paaralle l Universes.
5.http://www.angelfire.com/on2/daviddarling/Drakecrypto.htm,  diterima 23 Desember 2003. Dari 
1000 bintang terdekat, telah disisir dengan program komputer belum ada tanda-tanda 
keberadaan ETI. Namun para ilmuwan tidak putus asa, karena jumlah bintang di luar angkasa 
jauh lebih banyak daripada jumlah butiran pasir di planet Bumi.
6. Ibid, http://www.angelfire.com/on2/daviddarling/AreciboM.htm, diterima 27 Desember 2003. 
Antena Arecibo ini diketahui sebagai antena terbesar yang dipasang di planet Bumi, berlokasi di 
Peru.

< BACK DAFTAR ISI NEXT >
 
 
 
 

Mufasir modern sepakat bahwa al-Qur'an dalam penggambarannya sangat istimewa, karena 
struktur sistematikanya matematis.1 Al-Qui an menggunakan kodetifikasi bilangan prima secara 
bertingkat: surat, ayat, kata, dan huruf. Dua dekade yang lalu, pembahasan masalah seperti ini 
merupakan hal yang sensitif, karena bisa dipandang "memperkosa" ayat-ayat alQur'an. Di satu sisi, 
tingkat penemuan yang membahas angkaangka masih "dangkal" -- sehingga kurang menarik. 
Namun kini, dengan banyaknya alat bantu seperti komputer dan kemajuan di bidang sains yang 
berhubungan satu sama lain, studi mengenai "kodetifikasi" al-Qur'an makin menampakkan hasilnya 
yang luar biasa. Tentu saja, walaupun isinya sama. Hanya al-Qur'an mushaf Ustmani saja yang 
dipakai, dan hanya versi itulah yang memenuhi kriteria kodetifikasi al-Qur'an, sebagaimana bahasa 
aslinya pada saat wahyu diturunkan.  
 
Penomoran surat dan penempatan ayat disusun berdasarkan petunjuk Nabi, tidak sama 
dengan urutan turunnya wahyu. Hal ini membingungkan para mufasir klasik selama berabadabad 
dan menjadi sasaran kritik para Orientalis. Sekarang telah diketahui, karena di samping susunan 
isinya yang serasi dan harmonis, pembaca yang serius akan menemukan contohcontoh struktur 
bilangan prima dari ratusan struktur yang ada. Istimewa sekali karena struktur ini  
menggunakan bilangan prima kembar, di samping ujicoba dengan menggunakan Hukum Benford 
untuk "melihat keaslian" al-Qur'an. 
 
Apa benar dalam al-Qur'an terdapat kodetifikasi tertentu? Mana mungkin dalam kitab "antik" 
ada struktur matematikanya?  
 
Segala"Sesuatu"denganHitunganyangTeliti 
 
Paling tidak, terdapat dua ayat yang memberikan informasi bagi kita bahwa al-Qur'an diturunkan 
dengan "hitungan". Pertama, dalam Surat al-Jinn, Tuhan menciptakan segala sesuatu (kejadian dan 
semua objek di alam semesta) dengan "hitungan yang teliti satu persatu", yaitu dari kata Arab, 
'adad. 
 
"Suyaya Dia mengetahui bahwa sesungguhnya rasut-rasul itu telah menyampaikan 
risalah-risalah Tuhannya, sedang sebenarnya ilmuNya meliputi apa yang ada pada 
mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu. (QS al-Jinn 72 : 28). 
 
Esensi ayat ini adalah bahwa ilmu Tuhan meliputi segala sesuatu, tidak ada yang tertinggal. 
Semua kejadian, objek alam, penciptaan di bumi dan langit, dan struktur al-Qur'an, tidak ada yang 
kebetulan. Semuanya ditetapkan dengan hitungan yang sangat teliti. Sebenarnya bila diketahui, 
(sebagian) ilmu ini  meliputi risalah-risalah yang disampaikan dan ilmu yang ada pada para 
Rasul. Dalam kehidupan modern sekarang pun, kita akan menjumpai "hitungan ini ", mulai dari 
yang sederhana sampai yang paling rumit. 
 
Oksigen (O
2
) memberikan kehidupan kepada semua makhluk di bumi melalui sistem 
pernafasan; sangat vital. Tetapi bila kelebihan hitungan satu atom, ia akan menjadi ozon (O
3
); yang 
bila dihirup manusia boleh jadi menyebabkan bencana. Tetapi bila ditempatkan di atas atmosfer 
bumi, maka ia sangat berguna untuk menyerap sebagian sinar-sinar ultraviolet yang berbahaya 
(radiasinya) bagi makhluk di bumi. Demikian juga karbon adalah elemen kimia yang sangat penting 
bagi semua makhluk hidup, karena semua organisme dibangun dari senyawa karbon.2 Tetapi bila ia 
bersenyawa dengan oksigen yang sama-sama berguna. Senyawa baru tadi menjadi gas yang 
berbahaya bagi manusia, yaitu CO
2
 
 

Lebih lanjut untuk memahami "hitungan yang terstruktur" atau al-'adad: 
 
4
KodetifikasiBilanganPrima
 
Hitungan yang sangat teliti atau lebih rumit kita dayntkan pada hormon manusia. Misalnya, 
C
18
H
24
O
2
 adalah horman estrogen yang bertanggung jawab atas sifat-sifat kewanitaan. 
Berlebih hitungan satu atom karbon saja, ia menjadi C
19
H
28
O
2
 Hormon testosteron, yang 
bertanggung jawab atas sifat-sifat pria.3

Hitungan yang terstruktur ditemukan juga pada DNA, sangat rumit dan mencengangkan: 
 
Terdayat 3 miliar kode kimia dalam DNA yang harus dipecahkan olch ilmuwan: setiap sel 
manusia merupakan sebuah ensiklopedia yang memuat informasi sejuta halaman. Setiap 
individu manusia akan berbeda informasinya terdiri dari sekitar 100 triliun sel, artinya terdayat 
100 triliun perpustakaan yang sama. Sebuah gambaran yang sulit dipercaya: 100 triliun x 1000 
buku ilmu pengetahuan. Isinya Iebih banyak dari bufir pasir di dunia. Sistern hitungan ini 
sangat kompleks. Semua makhluk hidup diplanet ini telah diciptakan menurut Paparan kode 
yang ditulis dalam bahasa yang sama.4 
 
Kedua, al-Qur'an menjelaskan bahwa untuk menambah keimanan para pembaca kitab 
(Yahudi, Kristen, Islam, dan lainnya), maka ia memberikan kita "enkripsi" atau "kode" bilangan 19. 
Dalam bahasa al-Qur'an disebut "suatu perumpamaan yang sangat aneh", atau matsal. Berguna 
untuk menambah keimanan dan keyakinan bagi para pembaca yang serius, berpikir terbuka, dan 
beriman, tetapi menambah kebingungan bagi orang-orang yang berprasangka, tertutup dan 
"menentang" kitab. 
 
Keterangan ini  dimulai ketika kita membaca Surat alMuddatstsir:  
 
"Neraka (saqar) adalah pembakar kulit rnanusia. Di atasnya ada sembilan belas (19) 
penjaga Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat; dan 
tidaklah Kami jadikan bilangan mereka itu untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, 
supaya orangorang yang diberi al-Kitab menjadi yakin, dan supaya orang-orang 
yang beriman bertambah iman nya, dan supaya orang-orang Mukmin itu tidak ragu-
ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit  dan orang-orang  
kafir (mengatankan): 'Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai  
suatu perumpamaan?' " (al-Muddatstsir 74: 29-31) 
 
Kisah ini awalnya dimulai ketika-menurut at-Turmudzi, yang meriwayatkan dari sahabat Nabi, 
Jabir ibn 'Abdillah'5 - sebagian orang Yahudi bertanya kepada sekelompok sahabat Nabi saw, 
"Apakah Nabi anda mengetahui jumlah penjaga neraka?" Maka turunlah ayat ini kepada Nabi, 
karena ditanyakan oleh para sahabat. Riwayat lain menyimpulkan, ketika turun ayat 30 surat ini, 
Abu Jahal berkata, "Kalian adalah orangorang kuat dan pemberani, apakah kalian tidak mampu 
mengalahkan ke-19 penjaga neraka itu? Salah seorang di antara mereka yang bernama Abu al-
Ayad ibn Kaidah al-Jumahiy, berkata dengan angkuhnya, "Dengan tangan kananku kukalahkan 
sepuluh dan dengan tangan kiriku sembilan". 
 
Dari situ, angka 19 menjadi "perumpamaan yang aneh" atau matsa! bagi para ilmuwan yang 
membaca al-Qur'an. Karena ditemukan ratusan struktur matematis yang berhubungan dengan 
bilangan prima. 
 
Struktur Utama

Struktur matematis al-Qui an sangat bervariasi, tetapi yang penting diperlihatkan adalah 
struktur bilangan prima kembar 19. 
 
Struktur Pertama

Struktur pertama berhubungan dengan jumlah surat dan banyaknya juz dalam al-Qur'an. 
Jumlah surat di dalam al-Qur'an adalah 114. Angka 114 adalah angka ajaib, karena bilangan prima 
ke-114 adalah 619, dan 114 adalah (6 x 19). Bilangan 619 merupakan prima kembar dengan 
pasangan 617. Kita ketahui pula, isi al-Qui an terbagi dalam 30 juz. Angka 30 adalah bilangan 
komposit yang ke-19, yaitu: 4, 6, 8, 9,10,12,14, 15, 16, 18, 20, 27, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 30. 
 
Struktur Kedua 
 
Ditemukan kode-kode tertentu sebagai pengawasan paritas. Sehingga isi yang diterima 
diyakini asli oleh "pembaca", dan tidak berubah. 
 
Al-Qur'an terstruktur dalam bentuk 6 x (10 + 9), yaitu 60 surat dengan nomor ayat-ayat yang 
genap, dan 54 surat dengan nomor ayat-ayat yang ganjil. Contohnya adalah al-Fatihah dengan 7 
ayat berarti surat dengan ayat ganjil. Tetapi al-Baqarah dengan 286 ayat merupakan surat dengan 
TABEL  4.1. 
KLASIFIKASISURAT HOMOGEN & SURAT HETEROGEN.6


ayat genap. 
 
Prof. Abdullah Jalghoom dari Yordania menemukan suatu ketentuan paritas dengan kondisi di 
atas; jumlah ke-60 surat dengan ayat-ayat genap adalah 3.450 atau (345 x 10) dan jumlah nomor 
surat ke-54 dengan ayat-ayat ganjil adalah 3.150 atau (345 x 9). Total jumlah nomor surat adalah 
6.555 atau (345 x 19). Dari sisi matematis, bilangan ini  adalah 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 
6+7+....+114=6.555. 
 
Dengan demikian, nomor surat dan jumlah ayat-ayatnya tidak dapat dipertukarkan - jika 
tertukar - struktur di atas tidak berlaku. Misalnya, Surat al-Fatihah ditukar tempatnya dengan Surat 
al-Baqarah maka jumlah ayat-ayat yang genap menjadi 3.449 dan jumlah ayat-ayat yang ganjil 
menjadi 3.151. 
 
StrukturKetiga 
 
Parity check juga ditemukan dalam pembagian nomor surat dengan jumlah ayatnya-menjadi 
satu kesatuan yang tak terpisahkan. Al-Qur'an dengan 114 surat terbagi dua susunannya: 
 
1. 57 surat yang homogen, di mana nomor suratnya sama dengan jumlah ayat yang 
dikandungnya, yaitu genap-genap atau ganjil-ganjil Contoh Surat al-Fatihah atau "Pembukaari' 
dengan nomor surat 1 atau ganjil, jumlah ayat yang dikandungnya juga ganjil, yaitu 7 ayat. 
Contoh lain adalah Surat al-Baqarah atau "Sapi Betina". Nomor surat 2 atau genap, jumlah 
ayat 286 atau genap pula. Surat homogen ini, jumlah nomor surat dan jumlah ayatnya adalah 
6.236, atau sama banyaknya dengan jumlah ayat al-Qur'an seluruhnya!
2. 57 surat yang heterogen, di mana nomor suratnya berlawanan dengan jumlah ayatnya, yaitu 
genap-ganjil atau ganjilgenap. Misalnya, Surat Ali'Imran, nomor surat 3 atau ganjil, jumlah ayat 
200 atau genap. Jumlah nomor surat dan jumlah ayatnya adalah 6.555 atau sama dengan 
jumlah nomor surat dari 1 sampai dengan 114, (1+2+3+4+....+114). Dengan rumus sederhana: 
 
( N + 1 ) / 2 x N = 115 / 2 x 114 = 115 x 57 = 345 x 14 = 6.555 
 
Bila kedua kelompok surat ini dijumlahkan, akan menghasilkan bilangan prima: 6.236 + 6.555 
=12.791, bilangan prima ke-1.525. Struktur ini merupakan enkripsi antara jumlah nomor surat 
dengan jumlah ayat al-Qur'an.

57 SURAT HOMOGEN 57 SURAT HETEROGEN
NAMA SURAT
No.
su-
rat
Ayat NAMA SURAT
No.
su-
rat
Ayat
Al Fatihah (Pembukaan) 1 7 Al-Imran (Keluarga Imran). 3 200
Al-Baqarah (Sapi Betina). 2 286 Al Maidah (Hidangan). 5 120
An-Nisa' (Wanita). 4 176 Al-An'am (Binatarg Temak). 6 165
At Taubah (Pangampunan). 9 129 AI-A’raf (Tempat Tertinggi). 7 206
Hud (Hud) 11 123 Al-Anfal (Rampasan Perang). 8 75
Ar-Ra'd (guruh) 13 43 Yunus (Yunus) 10 109
Ibhrahim 74 52 Yusuf (Yusuf) 12 111
Al-Hijr  15 99 Maryam 19 98
An-Nahl (Lebah). 16 128 Thaha 20 135
Al-Isra' (Memperjalankan di Malam Hari) 17 111 Al-Anbiya' (Nabi-nabi) 21 112
AI-Kahfi (Gua). 18 110 AI-Mu'minun (Orang-orang yg Beriman) 23 118
AI-Hajj (Haji). 22 78 Asy-Syu'ara' (Para Penyair). 26 227
An-Nur (Cahaya). 24 64 Luqman 31 34
Al-Furqan (Pembeda). 25 77 Ya Sin 36 83
An-Naml (Semut). 27 93 Ash-Shaffat (Yang Bersaf-saf). 37 182
AI-Qashash (Cerita-cerita). 28 88 AI-Mu'min (Orang yang Beriman). 40 85
AI-'Ankabut (Laba-laba). 29 69 Fushshilat (Yang Dijelaskan). 41 54
Ar-Rum (Bangsa Romawi) 30 60 Asy-Syura (Musyawarah). 42 53
As-Sajdah (Sujud). 32 30 Ad-Dukhan (Kabut). 42 59
Al-Ahzab (Golongan yang Bersekutu). 33 73 Al Ahqaaf (Bukit-bukit pasir) 46 35
Saba' (Kaum Saba). 34 54 Muhammad 47 38
                                               
Fathir (Pencipta). 35 45 AI-Fath (Kemenangan). 48 29
Shad 38 88 AI-Hujurat (Kamar-kamar). 49 18
Az-Zumar (Rombonganrombongan). 39 75 Qaf (Qaf). 50 45
Az Zukhruf (Perhiasan). 43 89 Adz-Dzariyat (Angin yg Menerbangkan) 51 60
A!-Jatsiyah (Yang Berlutut). 45 37 Ath-Thur (Bukit). 52 49
AI-Wnqi'ah (Hari Kiamat) 56 96 An-Najm (Bintang). 53 62
AI-Hadid (Besi). 57 29 AI-Qamar (Bulan). 54 55
AI-Mujadilah (Wanita yg Mengajukan Gugatan). 58 22 Ar-Ralrrnnrr (Yang Maha Pemurah) 55 78
AI-Munafiqun (Orang-orang Munafik). 63 11 AI-Hasyr (Pengusiran). 59 29
At-Taghuibun (Hari Ditampakkan Kesalanan-2). 64 18 AI-Mumtahanah (Perempuan yg Diuji). 60 13
AI-Tahrim (Mengharamkan). 66 12 Ash-Shaff (Barisan). 6l 14
AI-Qalam (Pena). 68 52 Al Juma'ah (Hari Jum'at} 62 11
AI-Ma'arij (Tampat-tampat Naik). 70 44 Al-Thalaq (Talak). 65 12
Al-Jin (Jin). 72 28 AI-Mulk (Kerajaan). 67 30
Al-Muddatstsir (Orang yang Berkemul). 74 56 Al Haqqah (Hari Kiamat) 69 52
An-Naba' (Berita Besar). 78 40 Nuh (Nuh). 71 28
'Abasa (la Bermuka Masam). 80 42 AI-Muzzanmmil (Orang yang Berselimut). 73 20
At-Takwir (Menggulung). 81 29 AI-Qiyamah (Hari Kiamat). 75 40
AI-A'Ia (Yang Paling Tinggi) 87 19 AI-Insan (Manusia). 76 31
A!-Ghasyiyah (Hari Pembalasan) 88 26 AI-Mursalat (Malaikat yang Diutus). 77 50
AI-Balad (Negeri) 90 20 An-Nazi'at (Malaikat-malaikat yg Mencabut). 79 46
Asy-Syams (Matahari) 91 15 AI-lnfithar (Terbelah). 82 19
Adh-Dhuha (Waktu Matahari Sepenggalah Naik). 93 11 AI-Muthaffifin (Orang-orang yang Curang). 83 36
Alam Nasyrah (Melapangkan) 94 8 Al-Insyiqaq (Terbelah). 84 25
Al-Qadr (Kemuliaan) 97 5 AI-Buruj (Gugusan Bintang). 85 22
Al-Bayyinah (Bukti) 98 8 Ath-Thariq (Yang Datang di Malam Hari). 86 17
AI-Qari'ah (Hari Kiamat) 101 11 AI-Fajr (Fajar) 89 30
At-Takatsur (Bermegah - megahan) 102 8 Al-Lail (Malam) 92 21
Al 'Ashr (Masa) 103 3 At-Tin (Buah Tin) 95 8
Al-Fil (Gajah) 105 5 Al-'Alaq (Segumpal Darah) 96 19
Quraisy (Suku Quraisy) 106 4 Az-Zalzalah (Kegoncangan) 99 8
AI-Ma'un (Barang-barang yang Berguna) 107 7 Al- 'Adiyat (Kuda Perang yg Berlari Kencang) 100 11
Al-Lahab (Gejolak Api) 111 5 Al Humazah (Pengumpat) 104 9
AI-Iklrlatilr (Memurnikan Keesaan Allah) 112 4 AI-Kautsar (Nikmat yang Banyak) 108 3
AI-Falaq (Waktu Subuh) 113 5 AI-Kafirun (Orang-orang Kafir) 109 6
An-Nas (Manusia) 114 6 An-Nashr (Pertolongan) 110 3
Jumlah
SURAT+
AYAT
Jumlah
SURAT+
AYAT
 6.236  6.555
Struktur Keempat

Berpasangan sempurna dan simetris. Pemilihan angka 114 sangat luar biasa. Pembaca akan 
mendapatkan jumlah surat yang sama banyaknya, yaitu masing-masing 38 surat. Partisi kiri dan 
kanan, atau kelompok 1 dan 3, jumlah nomor surat menghasilkan bilangan,yang simetris sempurna 
sama banyaknya, dan merupakan kelipatan 19, yaitu (19 x 114). Sedangkan partisi tengah 
menghasilkan bilangan kelipatan 19, yaitu (19 x 117). Partisi sebelah kiri adalah bilangan yang 
dapat dibagi habis oleh 2, tetapi bila bilangan ini  juga dapat dibagi oleh angka 3, maka ia 
masuk ke partisi tengah. Sedangkan partisi kanan, adalah bilangan yang tidak dapat dibagi 2 dan 
atau 3, atau juga merupakan sisanya. Lebih detail, dijelaskan dalam Tabel 42.7 
 
StrukturKelima 
 
Hanya ada 19 surat, tidak lebih tidak kurang-dari 114 surat-di mana jumlah nomor surat 
dengan nomor ayatnya merupakan bilangan prima (Tabe14.3). 
 
TABEL 4.2 
SURATAL-QUR'AN TERBAGI MENJADI 3 PARTISI SIMETRIS
Dapat dibagi 2 Dapat dibagi 3 Tidak dapat Dapat dibagi 2 & 3
                             
TABEL 4.3
19 SURAT YG JUMLAH NOMOR SURAT &AYATNYAMERUPAKAN
BILANGANPRIMA

Struktur Keenam 
 
Jumlah 19 surat yang pertama dari surat dengan jumlah ayat-ayat bilangan prima merupakan 
kelipatan 19 sebagaimana ditunjukkan di bawah ini. 
 
TABEL 4.4 
19 SURAT PERTAMA DARIAYAT-2BILANGANPRIMA

38 surat bernomor: 2, 4, 8, 
10, 14, 16, 20, 22, 26, 28, 32, 
39, 38, 40, 44, 46, 50, 52, 56, 
58, 62, 64, 68, 70, 74, 76, 80, 
82, 86, 88, 92, 94, 98, 100, 
104, 106, 110, 112.
 
313 surat bernomor: 3, 6, 9, 
12, 
15, 18, 21, 24, 27, 30, 33, 36, 
39, 42, 45, 48, 51, 54, 57, 60, 
63, 66, 69, 72, 75, 78, 81, 84,
 87, 90, 93, 96, 99, 102, 105, 
108, 111, 114.
 
38 surat bernomor: 1, 5, 7, 11, 
13, 17, 19, 23, 25, 29, 31, 35, 
37, 41, 43, 47, 49, 53, 55, 59, 
61, 65, 67, 71, 73, 77, 79, 83, 
85, 89, 91, 97, 95, 101, 103, 
107, 109, 113.
 
Jumlah 2.166 Jumlah 2.223 Jumlah 2.166
(19 X 114)! (19 x 117) (19 X 114)!
No Surat No surat No ayat Jumlah
1 AI-Anfal (Rampasan Perang) 8 75 83
2 Ad-DUkhan (ASap) 44 59 103
3 AI-Hujurat (Kamar-kamar) 49 18 67
9 Ath-Thur (Bukit) 52 49 101
5 AI-Qamar (Bulan) 54 55 109
6 AI-Hasyr (Pengusiran) 59 24 83
7 AI-MUmtahanah (Perempuan yg Diuji) 60 13 73
8 AI-Jamu'ah (Hari Jum'at) 62 11 73
9 AI-MUIk (Kerajaan) 67 30 97
10 AI-Insan (Manusia) 76 31 107
11 AI-Mursalat (Malaikat yang Diutus) 77 50 127
12 AI-Infthar (Terbelah) 82 19 101
13 AI-Buruj (Gugusan Bintang) 8S 22 107
14 Ath-Thariq (Bintang Penembus) 86 17 103
15 AI-Lail (Malam) 92 21 113
16 At-Tin (Buah Tin) 95 8 103
17 Az-Zalzalah (Kegoncangan) 99 8 307
18 AI-HUmazah (Pengumpat) 109 9 113
19 An-Nashr (Pertolongan) 110 3 113
No No surat Nama surat Banyaknya ayat
1 1 AI-Fatihah (pembukaan) 7
2 10 Yunus(Yunus) 109
3 13 Ar-Ra'd (Petir) 43
4 26 Asy-Syu' ara' (Penyair) 227
5 33 AI Ahzaab (Golongan-golongan) 73
6 36 Yasin 83
7 42 Asy-Syura (Musyawarah) 53
8 43 Az-Zukhruf(Perhiasan) 89
9 44 Ad-Dukhan(Asap) 59
10 45 AI-Jatsiyah (Yang Berlutut) 37
11 48 AI-Fath (Kemenangan) 29
12 57 AI-Nadld (Besi) 29
13 60 AI-Mumtahanah (perempuan yang diuji) 13
14 62 AI-Jumu ah (Hari )um'at) 11

Struktur Ketujuh
 
Al-Qur'an juga terbagi dua, 29 urat dengan sisipan huruf di permulaan surat (fawatih), suatu 
kombinasi misterius dari abjad, seperti nun, shad, alif lam. Semuanya ada 14 huruf Arab yang telah 
digunakan. Kombinasi-kombinasi huruf itu merupakan awalan, dengan 2 surat pengecualian, hanya 
pada surat Makiah. Angka 29 adalah bilangan prima, bilangan ke-10. Sisanya 85 surat, dengan 
faktor prima 5 dan 17, tidak mempunyai sisipan huruf. Berhubungan dengan perintah shalat, 5 kali 
sehari berjumlah 17 raka'at. 
 
Dari 29 surat yang mempunyai sisipan ini, terstruktur sebagai berikut:

19 surat di mana kombinasi hurufnya merupakan ayat tersendiri. Contohnya adalah Surat al-
Baqarah, surat nomor 2. Sisanya, 10 surat, hurufnya bukan merupakan ayat tersendiri. 
 
19 surat di mana nomor suratnya bukan bilangan prima. Contohnya, Surat Thaha, surat nomor 20. 
Sisanya,10 surat, bernomor bilangan prima: 2, 3, 7, 11, 13,19, 29, 31, 41, dan 43. Coba perhatikan, 
surat 19 ditempatkan pada urutan nomor 6 dari urutan bilangan prima pada 10 surat tadi, artinya (6 
x 19 =114), sama banyaknya dengan jumlah surat al-Qur'an. Jumlahnya pun: 2 + 3 + 7 + 11       + 
43 = 197, 199 merupakan bilangan prima kembar, bilangan prima ke-46.  
 
Surat 19 , Maryam, merupakan surat yang ke-10 dari 29 surat ini. 
 
TABEL 4.5 
TABEL SURAT FAWATIH, 29 SURAT

Coba perhatikan susunan surat pada tabel sebelumnya. Surat al-'Ankabut atau "Laba-laba", 
terletak di posisi tengah, dengan nomor surat 29. Sebelumnya terdapat 14 surat fawatif dan 
sesudahnya juga terdapat 14 surat fawatih. Surat fawatih ini mulai dari surat nomor 2, al-Baqarah, 
sampai dengan nomor 68, Surat al-Qalam. Posisi ini simetris murni. Lebih lanjut, surat ke-5 dari 
tengah (15) adalah surat nomor 19, dan surat ke-5 setelahnya adalah surat nomor 38, atau (2 x 19). 
Perhatikan pula, dari Surat Maryam nomor 19 sampai akhir, ada 19 surat fawatih. Demikian pula, 
sebelum Surat Shad nomor 38, terdapat 19 surat fawatih. 
 
Struktur atau bentuk (10 + 19) surat-surat ini makin jelas, karena baik Surat Maryam maupun 
Surat Shad sama-sama terletak di posisi nomor 10, dari urutan depan dan dari urutan belakang.
  
ApakahMuhammadsawyangMengaturItu? 
 
Profesor Bassam Jarrar8 menemukan bahwa, selain pengaturan jumlah huruf-huruf sisipan 
15 63 AI-Munafiqun (Orang-orang yang Munafik) 11
16 76 AI-Insan (Manusia) 31
17 81 AI-Takwir (Menggulung) 29
18 82 AI-Infithar (Terbelah) 19
19 86 Ath-Thariq (Bintang Penembus) 17
 Jumlah 969 ( 19 x 51 )
No
No
surat
Ayat Nama Inisial No
No
surat
Ayat Nama Inisial
1 2 286 AI-Baqarah A.L.M 16 30 60 Ar-Rum A.L.M
2 3 200 Ali' Imron A.L.M 17 31 39 Luqman A.L.M
3 7 206 AI-A'raf A.L.M.S 18 32 30 As-Sajdah A.L.M
9 10 109 Yunus A.L.R 19 36 93 Yasin Y.S
5 ll 123 Hud A.L.R 20 38 RB Shad S
6 12 111 Yusuf A.L.R 21 40 95 AI-Mu' min M.M
7 l3 93 Ar-Ra' d A.L.M.R 22 91 54 Fushshilat H.M
8 14 52 Ibrahim A.L.R 23 92 53 Asy-Syura H.M.'A.S.Q
9 IS 99 AI-Hijr A.L.R 29 43 89 Az-Zukhruf H.M
10 19 9a Maryam K.H.Y.A. S 25 49 59 Ad-Dukhan H.M
I1 20 135 Thaha T.H 26 95 37 AI-Jatsiyah H.M
12 26 227 Asy-Syu' ara T.S.M 27 96 35 AI-Ahqaf H.M
13 27 93 An-Naml T.S 28 50 45 Qaf Q
14 29 88 AI-Qashas T.S.M 29 68 52 AI-Qalam N
15 29 69 AI-Ankabut A.L.M - - - - -
tadi, turunnya surat teratur berdasarkan nomor urutan dan jumlah huruf sisipan. 
 
1.    Surat al-Qalam, bernomor 68, adalah surat pertama fawatih yang turun dengan sisipan huruf 
Nun. Fawatih ini tidak diulangi (hanya satu kali), karena berikutnya surat 50, Qaf, dengan huruf qaf. 
Diulang kedua kalinya pada ayat pertama surat 42, asy-Syura. Di sini menariknya: surat ketiga 
yang muncul adalah surat nomor 38, Shad, dengan huruf fawatih shad. Diulang hingga tiga kali 
pula, yaitu ayat pembukaan pada surat nomor 7 dan nomor 19. Lalu, apa artinya? Artinya, turun 
pertama kali, nun dipakai satu kali. Turun kedua, qaf dipakai 2 kali. Turun ketiga, shad, dipakai 3 
kali.  
 
2.       Di antara surat fawatih, surat nomor 2 sampai dengan surat nomor 68, terdapat 38 surat 
bukan fawatih, atau (2 x 19)! Lebih lanjut, bilangan 38 ini sama dengan kemunculan huruf fawatih: 
Alif, Lam, Mim, dan sebagainya.
TABEL 4.6 
JUMLAHKEMUNCULANHURUFFAWATIH


Coba perhatikan surat-surat fawatih ini. Mereka disusun sangat unik, simetris satu sama lain, 
dan surat nomor 29 diletakkan di tengah-tengah 29 surat. 
 
Dengan kata lain 114 surat al-Qur'an ditandai dengan 19 surat yang membentuk bilangan 
prima-jumlah nomor surat dan ayatnya. Ditandai pula dengan 29 surat fawatih, di mana dalam 29 
surat itu di-enkripsi dengan 19 surat lagi berupa huruf fawatih yang merupakan ayat tersendiri. 
Simetris sempurna karena surat bernomor 29 diletakkan di tengah diapit simetris oleh surat 19 dan 
surat bernomor 38 atau (19 x 2). Sedangkan sisanya 85 surat, (17 x 5), adalah hasil kali dua 
bilangan prima kembar berhubungan dengan shalat. "Kebetulan" kata Allah yang ke-19 
berdampingan dalam satu ayat dengan kata shalat yang ke-17 dalam Surat an-Nisa' ayat 103, 
bukan surat fawatih (dijelaskan dalam Bab Shalat). 
 
Kita lihat juga dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa bentuk kombinasi huruf fawatih ada 
14 bentuk, sama dengan huruf Arabnya, yaitu sisipan dari: N, Q, H, S, T, 'A, Y, H, K, R, 'Sh, M, L, 
A. 
 
Suratal-'Ankabut:Penengah,SistemHeksagonal,GelembungAlamSemesta

Surat nomor 29, al-'Ankabut atau Laba-laba, atau surat penengah, karena terletak di tengah-
tengah surat fawatih, urutan ke-15. Berjudul laba-laba karena dalam surat ini terdapat hanya satu 
ayat yang menceritakan "rumah laba-laba", yaitu pada ayat 41.  
 
"Sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah labalaba" (al-'Ankabut 29 :41).  
 
Lalu mengapa al-Qur'an menunjuk rumah laba-laba sebagai perumpamaannya? 
 
Dalam matematika, bilangan 29 adalah bilangan prima kembar dengan pasangan 31. Bagian 
paling menarik dari surat ini adalah hubungan antara "rumah laba-laba" yang berbentuk hexagonal 
atau bersudut 6 dengan bilangan prima kembar, serta hipotesis susunan (banyak) alam semesta. 
 
Bentuk heksagonal, dengan segi 6 bersudut 60° adalah bentuk geometri yang paling efisien 
dalam memanfaatkan semua area yang ada, karena dengan volume yang sama tetapi didapat 
dengan jumlah keliling yang paling sedikit, dibandingkan bentuk segi lainnya9 - misalnya, segi 8 
atau segi 5. Tidak heran pola heksagonal ini-menurut NASA - dapat ditemukan di mana-mana, di 
alam semesta, baik teratur (tertutup) maupun tidak teratur (terbuka), karena efisien. Misalnya, 
No Inisial/fawatih Muntul (kali) No Inisial/fawatih Muncul (kali)
1 A.L.M 8 8 T.S 3
2 A.L.M.S 1 9 Y.S 1
3 A.L.R 6 10 5' 3
4 A.LM.R 1 11 H.M 7
5 K.H.Y.'A.S' 1 12 H.M.'A.S.Q 1
6 T.H 1 13 Q 2
7 T.S.M 2 14 N 1
 Jumlah 20  Jumlah 18
Jumlah total = 20 + 18 = 38 atau ( 2x19 )
sarang labalaba, sarang (sel) lebah, molekul atom, sel surya, kabel serat optik, buah jeruk, dan 
kristal es yang membeku 10. Hipotesis dari para ahli kosmos di Inggris, misalnya, Sir Martin Rees: 
bentuk (banyak) alam semesta seperti tersusun dari dengan ukuran yang sama sebuah gelembung 
kecil yang dikelilingi 6 gelembung-gelembung lainnya-menjadikan bentuk yang paling kompak 
dengan pola heksagonal. Lalu mengapa angka 6? Ilmuwan matematika berpendapat bahwa 
umumnya kelipatan angka 6 selalu diikuti oleh bilangan prima baik sebelumnya atau sesudahnya. 
Bahkan beberapa di antaranya membentuk bilangan prima kembar yang istimewa; bilangan 29 dan 
31, di tengahnya terdapat angka 30, (6 x 5). Bilangan 17 dan 19, di tengahnya angka 18, (6 x 3), 
dan bilangan 5 dan 7, di tengahnya angka 6. Bilangan lainnya adalah 41 dan 43, di tengahnya 
angka 42 (6 x 7). Susunan seperti ini, yang diyakini oleh sebagian besar ahli astrofisika sebagai 
susunan multi universes; yaitu 1 + 6. (satu di tengah, dikelililingi 6 lainnya). 
 
Faktanya, Surat al-'Ankabut bernomor 29, pada ayat 41 (laba-laba): kedua-duanya adalah 
bilangan prima kembar, dengan angka yang diapit bilangan 30 dan 42, merupakan pola heksagonal 
pula atau sistematika angka 6. 
 
Sehubungan dengan angka 41, kriptogram Frank Drake menggunakan kode 1271 garis : 
produk dari bilangan prima 31 dan 41. Peralatan ini dapat dipergunakan untuk memecahkan kode 
komunikasi antargalaksi, yang diterima dari sinyal-sinyal ETI, Extra Terrestrial Intelligent.11 
 
Nah, sekarang pembaca mendapat pengertian baru, mengapa struktur jumlah surat al-Qur'an 
"kebetulan" merupakan rangkaian matematik (19 x 6), dengan koefisien angka 6, yang sebelumnya 
tidak terungkap. Sekali lagi, bilangan prima kembar 5 mewakili jumlah shalat dalam sehari, prima 
kembar 7 mewakili lapisan langit dan bumi (7lapisan dimensi/alam), 17 mewakili jumlah rakaat 
shalat,19 mewakili kalimat basmallah dan struktur al-Qur'an, dan 29 mewakili surat-surat fawatih. 
surat-surat lainnya menggunakan bilangan prima 31 dan 41, misalnya Surat ar-Rahman dengan 
bilangan 31 dan ayat di atas menggunakan bilangan 41. Semua mewakili bilangan prima kembar 
yang mengapit pola angka 6: 6, 12, 18, 24, 30, 36,....n. 
 
Surat "Penengah" ini seolah-olah ingin menunjukkan rahasia alam semesta-dari pola 
heksagonal sarang laba-laba: 
 
Sebagian besar astrofisikawan percaya bahwa susunan multi alam semesta ('alamin) 
mengambil pola heksagonal; di mana "gelembung (bubble) tengah" dikelilingi oleh "6 
gelembung lainnya dengan ukuran sama". Susunannya kira-kira sama dengan ice flake, yang 
dibentuk oleh molekul air. Ini adalah gambaran yang palirng mendekati - karena (multi) alam 
semesta belum dapat dibuktikan  hanya diyakini oleh para ilmuwan dengan pengukuran gaya 
gravitasi di kosmos dan jalannya cahaya.12 
 
Al-Qur'an yang disusun berdasarkan petunjuk Nabi Muhammad (taufiqi), tidak sesuai dengan 
urutan turunnya wahyu, ternyata mempunyai struktur yang spesifik. Penempatan surat, ayat, 
jumlah surat, jumlah ayat, semuanya tersusun sedemikian rupa sehingga kehilangan, bertambah 
atau tertukarnya ayat, apalagi tertukarnya surat, membuat kekacauan makna dan struktur tadi. Ini 
membuktikan bahwa al-Qur'an telah terkodetifikasi secara sempurna sejak 'azali.
1.  Abdullah Arik, Beyond Probability - God's Message in Mathematics, Journal, Submission 
organisation, hal. 2.
2. Contohnya adalah Dr. Carl Sagan dan Frank Drake, yang menemukan cryptogram  untuk 
komunikasi antar-bintang: pemecah kode komunikasi dari sinyal ETI, Extra Terrestrial Intelligent. 
3. Baca lebih lanjut Peter Plichta, God's Secret Formula, atau situs-situs dari Dr. Peter Plichta.
4.Baca Muhammad Abdul Halim, Mem ahami Al-Qur'an, atau Maulana Muhammad Ali, The 
Religion of Islam. Di sisi sains, 'Arsy adalah wilayah hyperspace, dimensi lebih tinggi dari alam 
semesta kita yang dikenal. Isi alam semesta, 5% objek angkasa seperti bintang dan planet-
planet, 25% dark m atter, dan sisanya 70 % adalah dark  energy . Elemen kimia, hidrogen, unsur 
air melimpah ruah (99,9% ), karena H adalah elemen paling ringan. Bintang baru mengubah 
hidrogen  menjadi elemen kimia yang lebih berat, helium . Baca Encyclopedia Outerspace dari 
David Darling atau keterangan ahli kosmos Sir Martin Rees dan ahli Fisika Teori Dr. Michio Kaku: 
Our Cosmic' Habitat  dan Paaralle l Universes.
5.http://www.angelfire.com/on2/daviddarling/Drakecrypto.htm,  diterima 23 Desember 2003. Dari 
1000 bintang terdekat, telah disisir dengan program komputer belum ada tanda-tanda 
keberadaan ETI. Namun para ilmuwan tidak putus asa, karena jumlah bintang di luar angkasa 
jauh lebih banyak daripada jumlah butiran pasir di planet Bumi.
6. Ibid, http://www.angelfire.com/on2/daviddarling/AreciboM.htm, diterima 27 Desember 2003. 
Antena Arecibo ini diketahui sebagai antena terbesar yang dipasang di planet Bumi, berlokasi di 
Peru. 
7.Ditemukan pertama kali oleh kelomp ok ilmuwan Fakir 60 Amerika Serikat. Selanjutnya, 
dikembangkan oleh para ahli matematika Muslim, termasuk surat-surat berbentuk bilangan 
prima dan ayat-ayat fawatih.
8.   Ilmuwan peneliti al-Qur'an di Amerika Scrikat, penulis beberapa artikcl tentang Kitab Mulia.
9.  Harun Yahya, Menyingkap Rahasia Alam Semesta, Dzikra, Mei 2002, hal. 21.
10. Pernyataan NASA: http://www.geocities.vom/capeCanaveral/Hangar /9434/ sfshesag.html, 


diterima 23 Desember 2003. 
11. Kriptogram Frank Drake: http://www.angelfire.com/on2/daviddarling/D rakecrypto.htm , diterima 
23 Desember 2003. Teknik terbaru memakai program komputer, ditransmisikan memakai foton 
(partikel cahaya), bukan sinyal radio lagi.
12. Wawancara BBC mengenai ruang angkasa dan alam semesta: http://216.239.57.1()
4/search?q=cache:ki Jt6f ixXKAJ:www.bbc.co.uk/science/space/ 
spacechat/livechat/martin _rees.shtml+hexagonal,universes&hl=en&ie=UTF -8,
diterima 23 Desember 2003. Lebih lengkap baca "Our Casmic Habitat" dari Profesor Sir Martin 
Rees, seorang ahli kosmos. Gravitasi adalah salah satu gaya dasar di alam semesta yang 
paling lemah, dari empat gaya dasar yang diketahui.
 
 
 
 
 

Struktur kodetifikasi, enkripsi, bukan saja di tingkat surat dan ayat, tetapi juga sampai tingkatan 
ayat, kata-kata, dan huruf. Al-Qur'an menyajikan puluhan, bahkan ratusan, struktur yang sangat 
bervariasi dari berbagai tingkatan. Namun semuanya tidak lepas dari bilangan prima dan prima kembar 
seperti 29 dan 31.
 
KalimatBasmallah 
 
Setiap surat berisikan sejumlah ayat yang dalam bahasa Arab dikenal sebagai ayah atau "tanda 
kekuasaan Allah". Secara struktur, ia berhubungan dengan 29 surat berinisial dengan bentuk (10 + 19). 
Kalimat ini dikenal pula dengan kalimat basmallah. Ia mempunyai 4 kata dan 19 huruf Arab yang 
tersusun secara sistematis, dan artinya adalah "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha 
Penyayang.".1 Bilangan disusun selain berhubungan dengan angka 19 juga berhubungan dengan 
angka bilangan prima 29. 
 
Sejak awal, dalam kalimat basmallah, kata bismi ditulis tanpa huruf alif sebagaimana halnya pada 
kata yang sama pada awal Surat al-A'la (Iqra'), menurut al-Qurtubi (w. 671 H), atas dasar alasan 
praktis. Namun az-Zarkasyi (w. 794 H) mengatakan bahwa tata cara penulisan al-Qur'an mempunyai 
rahasia-rahasia tertentu.2 Pendapat ini  memang benar, sebab bila ditulis dengan huruf alif, 
kalimat basmallah menjadi 20 huruf, bukan 19 huruf. Kalau ditulis dengan 19 huruf, maka akan sama 
dengan banyaknya dengan huruf pada hauqalah: La haula wa la quwwata illa billah atau "Tiada daya 
untuk memperoleh manfaat dan tiada daya untuk menolak kesulitan kecuali dengan bantuan Allah". 
 
Di bawah ini ringkasan kalimat basmallah yang diatur berdasarkan kata dan huruf Arab. Perlu 
diketahui, berdasarkan perbedaan dialek, bisa saja kalimat ini terdiri lebih dari 19 huruf sebagaimana 
pendapat sebagian kecil Muslim yang tidak menggunakan mushaf Utsmani. 
 
Jumlah nomor kata adalah 1 + 2 + 3 + 4 = 10, sedangkan jumlah huruf 19! Jumlah total, nomor 
kata dan huruf adalah (10 + 19) = 29. Bilangan prima ke-10 adalah 29. Strukturnya istimewa apabila 
kita susun angka-angka nomor kata dan jumah huruf per kata, akan kita dapatkan bilangan 13243646.
TABEL 5.1 
KALIMATBASMALLAHDENGAN STRUKTUR 29 DAN 19


Perhatikan! Angka 1 adalah nomor kata dan angka 3 adalah jumlah huruf kata pertama, 
seterusnya angka 2 adalah nomor kata, dan 4 adalah jumlah huruf kata kedua, demikian seterusnya. 
Perhatikan berikutnya :

1 3 2 4 3 6 4 6 = 19 x 697034 = 19 x 19 x 36686 dan, ....  
1+3+2+4+3+6+4+6 = 6+9+7+0+3+4= 3+6+6+8+6= 29 !

Pertanyaannya, berapa besar kemungkinan suatu kalimat, yang jumlah nomor kata dan hurufnya 
5
StrukturAyatdanKata
Jumlah  No Arab Indonesia Jumlah Huruf
1 Bism Dengan nama 3
2 Allah Allah 4
3 AI-Rahman Yang Maha Pengasih 6
4 AI-Rahlm Maha Penyayang 6
10 Total Total 19
29 merupakan kelipatan 19, dengan jumlah bilangan hasil baginya juga 29? Kecil sekali, hampir tidak 
ada. Dengan demikian, bisa dipahami bila alQut'an dalam pengajarannya menantang manusia dan jin 
untuk membuat satu ayat yang menyerupainya. Bukan saja dari sisi bahasa, arti, dan maknanya, 
tetapi juga dari komposisi matematisnya. 
 
Kalimat basmallah dalam al-Qur'an berjumlah 114 atau (6 x 19). Tiap surat memuat kalimat 
pembuka basmallah, kecuali Surat at-Taubah  nomor 9. Surat ini tidak memiliki kalimat pembuka 
basmallah! Tetapi dalam surat ke-27, Surat an-Naml, yang artinya semut, terdapat dua kalimat 
basmallah, satu lagi di ayat nomor 30. Perhatikan, jumlah surat dari 9 ke nomor 27 adalah 19 surat. 
Lebih lanjut, bila angka 9 dijumlah sampai dengan angka 27, kita dapatkan: 
 
9+10+11+12+13+14+15+....+27=342; atau (19 x 18) 
 
Suratat-Taubah,suratkhusus,yaitusatu-satunyasuratyang tidak mempunyai kalimat basmallah, 
bernomor 9. Kita lihat: jumlah 3 + 4 + 2 = 9, sama dengan jumlah (1 + 8). 
 
Sisi lain, kalimat pembuka surat basrnallah hanya berjumlah 113. Angka ini merupakan bilangan prima 
ke-30. 
 
Penempatan Nomor Surat dengan Huruf Qaf 
 
Inisial huruf qaf dalam al-Qur' an sangat spesifik. Ia berhubungan dengan kata Qur'an yang disebut 
57 kali atau (19 x 3) dalam al-Qur'an. Elarbi Bouqdib3 menemukan susunan yang dikategorikan 
sebagai sistem parity check. Huruf qaf dipakai untuk proteksi nama surat dan penempatan surat 
supaya tidak tertukar. Ia pun dipakai untuk pengawasan paritas pada suratsurat tertentu yang 
berhubungan dengan jumlah ayat, dan banyaknya huruf. 
 
TABEL  5.2
STRUKTUR NAMA SURATYANGMEMAKAIHURUFQAF, 20 SURAT



Dari 114 nama surat terdapat 20 surat yang memakai huruf qaf. lintuk lebih jelasnya, dapat dilihat 
pada Tabel 5.2. 

Kodetifikasi huruf qaf ini diketahui bila kita menjumlahkan tiap digit nomor surat ini  di atas. 
Jumlahnya: 2 + 2 + 5 + 2 +8+31+4+6+5+0+5+4+5+6+6+3+6+5 +1+0+6 +1+1+3=190,atau (19x10). 
 
Penulis menemukan dari 20 nama surat ini  terdapat 4 surat yang "ter-enkripsi' bernomor 
bilangan prima: 31, 97, 101, 113. Jumlah nomor surat ini  adalah 31 + 97 + 101 + 113 = 342 atau 
(19 x 18). Artinya 20 surat ini hanya bisa menempati posisi nomor tertentu, dengan nama surat yang 
spesifik seperti di atas. Dikunci lagi dengan 4 surat harus bilangan prima, yang jumlahnya pun 
kelipatan 19. Kode bertingkat ini dikunci lagi dengan kaidah struktur ketiga, yaitu pembagian surat 
homogen dan heterogen, yang dijelaskan pada bab sebelumnya. Lengkap sudah, nama dan jumlah 
surat, nomor surat, jumlah ayat tiap surat, posisi ayat, terstruktur tidak boleh berubah. 
 
PenempatanQaf dengan Nomor Surat dan Jumlah Ayat 
 
Inisial huruf qaf juga menunjukkan kodetifikasi hubungan nomor surat, huruf qaf, dan jumlah ayat 
surat ini . Ini juga berarti tiap huruf sisipan fawatih, merupakan kode sendiri untuk surat-surat yang 
berinisial. 
 
1. Huruf qaf sebagai ayat tersendiri dimuat di surat nomor 42 pada ayat dua, yaitu asy-Syura yang 
artinya musyawarah. Sedangkan pada surat nomor 50 atau Surat Qaf, huruf ini  bukan ayat 
No Nama surat No surat No Nama surat No surat
1 AI-Baqarah (Pembukaan) 2 11 AI-Qalam (Pena) 68
2 Al-Furqan (Pembeda) 25 12 AI-Haqqah (Hari Kiamat) 69
3 AI-Qashash (Cerita-ceri[a) 28 13 AI-Qiyamah (Hari Kiamat) 75
4 Luqman 31 19 AI-Insyiqaq (Terbelahj 84
5 AI-Ahqaf (Bukit-bukit Pasir) 46 15 Ath-Thariq (Yg Datang Malam Hari). 86
6 Qaf 50 16 AI-'Alaq Segumpal Darah) 96
7 AI-Qamdr (BUlan) 54 17 AI-Qadar (Kemuliaan) 97
8 Al-Waqi' ah (Hari Kiamat) 56 18 Al-Qari' ah (Han Kiamat) 101
9 AI-Munafiqun (Orang-2 Munafik) 63 19 Quraisy (Suku Quraisy) 106
10 Ath-Thalaq (Talak) 65 20 AI-Falaq (Waktu Subuh). 113
tersendiri, dicantumkan pada permulaan ayat pertama. Jumlah huruf qaf masing-masing surat 
adalah 57, atau jumlah seluruhnya 114, sama banyaknya dengan jumlah surat al-Qur'an.
2. Surat nomor 42, asy-Syura, terdiri dari 53 ayat. Jumlah nomor surat dan ayatnya 42 + 53 = 95, 
atau (19 x 5).
3. Surat nomor 50, Qaf, terdiri dari 45 ayat. Jumlah nomor surat dan ayatnya pun seimbang, 50+45 
= 95, atau (19 x 5).
HubunganBasmallah,  Nomer Surat, dan Jumlah Ayat

Enkripsi juga ditemukan antara kalimat basmallah dengan nomor surat dan jumlah ayat-ayat 
bilangan prima. Sebagaimana diketahui, dalam 114 surat terdapat 30 nomor surat yang merupakan 
bilangan prima, dan 32 surat dengan jumlah ayatnya merupakan bilangan prima. Kalimat basmallah 
diketahui memegang peranan yang sangat penting ketika nomor surat maupun ayat-ayatnya 
merupakan bilangan prima. Ia menjadi penyeimbang dan pelengkap.


TABEL  5.3
NOMORSURATDENGANBILANGANPRIMA&
AYAT-AYATMERUPAKANBILANGANPRIMA,
JUMLAH KELIPATAN 19


Jumlah bilangan menjadi :
1076 + 7 = 1083 atau (19 x 57)!

Sampai di sini pembaca tentunya dapat menyimpulkan bahwa pemakaian kalimat basmallah 
dalam struktur enkripsi al-Qur'an adalah sebagai pembuka, penyeimbang, dan pelengkap-melengkapi 
jumlah ayat, menyeimbangkan surat dan ayat bentuk bilangan prima, serta sebagai ayat pembuka 
No Nama surat 
No surat 
berupa bilanqan  
prima 
Jumlah ayat 
bilanqan 
prima 
1 AI -Fatihah (Pembuka) - 7
2 Yunus (Yunus) - 109
3 Ar -Ra' d (Petir) 13 43
4 Asy -Syu'ara' (Para Penyair) - 227
5 AI -Ahzab (Golongan yang Bersekutu) - 73
6 Yasin  - 93
7 Asy -Syura (Musyawarah) - 53
8 Az -Zukhruf (Perhiasan) 43 89
9 Ad -Dukhan (Asap) - 59
10 AI -Jatsiyah (Yang Berlutut) - 37
11 AI -Fath (Kemenangan) - 29
12 AI -Hadid (Besi) - 29
13 AI -Mumtahanah (perempuan yg diuji) - 13
14 AI -Jumu' ah (Jum'at) - 11
15 AI -Munafiqun (Orang-orang Munafik) - 11
16 AI -Insan (Manusia) - 31
17 AI -Takwir (Menggulung) - 29
18 AI -Infithar (Terbelah) - 19
19 Ath -Thariq (Yang Datang Malam Hari) - 17
20 AI -A' la (Yang Paling Tiinggi) - 19
21 Adh -Dhuha (Waktu Matahari Sepenggalah Naik) - 11
22 AI - Alaq (Segumpal Darah) - 19
23 Al -Qadr (Kemuliaan) 97 5
24 AI -Adiyat (Kuda Perang yg Berlari Kencang) - 11
25 AI -Qari'  ah (Kiamat) 101 11
26 AI -Ashr (Masa) 103 3
27 AI -Fil (Gajah) - 5
28 AI -Ma' -un (Barang-barang yang Berguna). 107 7
29 AI -Kautsar (Nikmat yang Banyak). - 3
30 AI -Nashr (Pertolongan). - 3
31 AI -Lahab (Gejotak Api). - 5
32 AI -Falaq (Waktu Subuh). 113 5

Ada 7 
Basmallah 
 1076 

setiap surat.

PenyebutanAngka-angka

"Segala sesuatu dihitung dengan teliti satu persatu" termasuk penyebutan angka. Hanya 30 
bilangan saja yang disebut alQur'an, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,10,11,12,19, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 
80, 99, 100, 20Q, 300, 1.000, 2.000, 3.000, 5.000, 50.000, dan 100.000. Jumlah angka ini  
162.146 atau (19 x 8.534)! 

Paling menarik, penyebutan angka 30 dalam al-Qur'an hanya dua kali, yaitu diposisikan pada 
Surat al-A'raf, "tempat tinggi”, (QS 7: 142) dan Surat al-Ahqaf, "bukit-bukit pasir", (QS 46: 15). Jika 
dihitung jumlah digit nomor surat dan nomor ayatnya, maka jumlahnya adalah 7 + 1 + 4 + 2 + 4 + 6 + I 
+ 5 = 30. Luar biasa, bukan?

"Dua menghitung segala sesuatu satu persatu". ( al-Jinn 72 : 28).

Dengan demikian, jelaslah makna menghitung segala sesuatu, bukan saja amal manusia tetapi 
juga termasuk penulisan ayat-ayat al-Qur' an.

Lalu kita kembali lagi pada pertanyaan mengapa bilangan prima? Khususnya bilangan prima 
kembar?

Bilangan prima adalah bahasa universal yang dapat dikomunikasikan antara makhluk-makhluk 
yang berintelegensia tinggi. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, para pemikir matematika percaya 
bahwa ada hubungan dengan "desain alam semesta".

Dari sisi enkripsi, kodetifikasi atau proteksi suatu pesan, coba kita pikirkan:

Bila kita memakai angka biasa dari 1 sampai 100, maka ada enkripsi 100 bilangan. Coba kita 
pakai bilangan prima, maka hanya diperlukan enkripsi 25 angka saja. Dari bilangan prima ini , kita 
pakai bilangan khusus yang disebut prima kembar, maka dari angka 1 sampai 100 terdapat bilangan 
prima kembar, sebagai berikut: 3 dan 5, 5 dan 7, 11 dan 13, 17 dan 19, 29 dan 31, 41 dan 43, 59 dan 
61, terakhir 71 dan 73. Cukup 8 pasang angka saja untuk enkripsi bilangan dari 1 sampai 100.

Lalu mengapa angka 19 yang menonjol ?

Menurut mufasir modern, angka 19 berhubungan dengan kata Wahid4 dalam al-Qur'an atau ber 
hubungan dengan simbol ke-Esa-an Tuhan, di mana jumlah nilai gematrikal-nya tiap huruf (wahid) atau 
al-jumal adalah 19 juga. Mufasir modern seperti Dr. Tariq mengatakan, W = 6, A = 1, H' = 8, D = 4, 
total 19. Dari segi bahasa, kata wahida, berasal dari kata wahada yang berarti "tak terbilang" atau 
"awal dari bilangan". Arti umum adalah "tidak ada bandingannya" atau "tidak ada yang 
menyerupainya". Kata Wahid dalam al-Qur'an disebut 20 kali, tetapi yang berhubungan dengan "Ke-
Esa-an Tuhan" hanya 19 kali. Sisanya 1 kali, menyatakan bilangan yang berarti satu. Dengan 
demikian, beberapa mufasir ahli matematika, seperti Dr. Tariq,5 berpendapat bahwa angka 19 ini bisa 
diartikan simbol atau cap keesaan Tuhan.

Dari sisi struktur bilangan, pola 19 + 1 mengingatkan kita akan struktur asam amino pada DNA 
manusia:l9 simetris berpasangan dan 1 asimetris tidak berpasangan.

TABEL 5.4 
TABELAL-JUMAL, ATAU NILAI GEMATRIK TIAP HURUFARAB
 
 

        
Alif
(1)
Ya' Ta' Ha' Za Wau Ha' Dal Jim Ba'
(10) (9) (8) (7) (6) (5) (4) (3) (2)
Qaf
(100)
Shad
(90)
Fa'
(80)
'Ain
(70)
Sin
(60)
Nun
(50)
Mim
(40)
Lam
(30)
Kaf
(20)
Gha
(1.000)
Za
(900)
Da
(800)
Dhal
(700)
Kna'
(600)
Tha'
(500)
Ta'
(900)
Syin
(300)
Ra'
(200)
1. Ayat ini merupakan pernyataan yang paling kuat, bahwa Allah mempunyai sifat Maha Pengasih 

dan Maha Penyayang, di mana kalimat ini merupakan kalimat pembuka al-Qur'an--kitab bacaan 
yang dialamatkan bagi seluruh manusia, baik Muslim maupun non-Muslim. Hal ini menjadi 
catatan sendiri mengingat banyaknya evangelic dari Amerika Serikat, berpendapat bahwa Tuhan 
Muslim "mengajarkan kebencian terutama kebencian kepada non-Muslim." 
2.   M. Quraish Shihab, Tnfsir AI-Qur 'an AI-Knrim, Pustaka Hidayah, hal. 15.
3.   Elarbi Bouqdib adalah ahli matematika kelompok Fakir 60 di Amerika Serikat, peneliti al-
Qur'an
4. Lebih lanjut, baca tafsir-tafsir dari M.Quraish Shihab tentang Wahid. Kata Wahid dalam al-
Qur'an disebut 20 kali, tetapi yang berhubungan dengan "Ke-Esa-an Tuhan" hanya 19 kali.
5.Dr.Tariq adalah ahli matematika, peneliti al-Qur' an di Amerika Serikat, anggota kelompok 
"submitter" . la mempromosikan al-Jumal  untuk menafsirkan beberapa surat al-Qur'an

 
 
 
 
 

Surat Maryam, atau surat yang ke-19 dalam mushaf, diturunkan ketika sahabat-sahabat Nabi 
akan hijrah dari Mekkah dan tinggal di negeri Kristen (Nasrani), di Habash (Ethiopia).1  Walaupun 
kaum Quraisy yang kafir berusaha membujuk Raja Negus untuk mengusir kaum Muslim imigran, 
tetapi akhirnya - setelah bertanya pendapat Muslim tentang Yesus di dalam sebuah sidang 
pengadilan--rombongan Muslim diperbolehkan tinggal di kerajaan Kristen ini . Menurut hadis, 
Hazrat Ja'far, salah satu anggota rombongan mengutip ayatayat yang menceritakan tentang Yesus 
(Isa as) dan perawan suci Maryam kepada Raja Negus. Sehingga Negus menitikkan air matanya 
terharu. Pembaca tentunya dapat membaya